POS-KUPANG.COM | RUTENG---Menyambut kembali kegiatan ibadah di gereja di masa penerapan tatanan kehidupan normal baru atau new normal, Pihak Keuskupan Ruteng menggelar tapid test bagi para Imam pelayan umat.
Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Manggarai melakukan rapid test bagi para Imam di Kevikepan Ruteng dan sebagian imam di sejumlah paroki di Kevikepan Labuan Bajo.
Kegiatan rapid test itu berlangsung di Aula Puspas Keuskupan Ruteng, Jumat (11/6/2020).
• Ini Penegasan Bupati Sumba Barat Daya Saat Melantik 16 Kepala Puskesmas
Direktur Pusat Pastoral (Puspas) Keuskupan Ruteng Rm Martin Chen, Pr kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (12/6/2020) menjelaskan, jumlah imam yang mejalani Rapid Test tersebut sebanyak 86 orang imam. Yang dites adalah para pastor paroki dan kapelan di kevikepan Ruteng, para staf pusat pastoral, dan para imam disejumlah paroki dari Kevikepan Labuan bajo.
Rm Chen menjelaskan, sebanyak 26 Paroki Kevikepan Ruteng hadir, kecuali Paroki Iteng dimana Pastor Kapelan hadir sedangkan Pastor Paroki berhalangan. Sedangkan para imam paroki wilayah Kevikepan Labuan Bajo yang menjalani Rapid Test di Ruteng yaitu pastor paroki Golowelu, Waning, Tentang Wajur, Ranggu dan paroki Pacar.
Rm Chen juga mengatakan, hasil Rapid test seluruh pastor/imam Kevikepan Ruteng non reaktif, demikian juga para petugas di pusat pastoral. Sedangkan untuk sejumlah pastor dari Kevikepan Labuan Bajo hasilnya salah satu pastor dari paroki di wilayah Kevikepan Labuan Bajo dinyatakan reaktif Rapid Test.
Rm Chen juga mengatakan, hari ini juga dilakukan Rapid Test bagi para Imam di Kevikepan Reo. Rapid Test itu diikuti oleh 12 pastor di Paroki Reo, 7 orang pastor di Paroki Dampek dan 4 orang pastor di Paroki Watunggong. Dan hasilnya 1 pastor Reaktif Rapid Test, sedangkan lainya hasilnya non reaktif.
Rm Chen juga menegaskan, hasil Rapid Test Reaktif ini bukan berarti sudah positif covid-19, namun mungkin karena kondisi kesehatan tidak bagus atau ada riwayat penyakit saluran lain.
Namun untuk mengantisipasi penularan virus corona, kata Romo Chen, yang bersangkutan diminta untuk karantina mandiri, tidak melakukan pelayanan pastoral. Dan sepuluh hari lagi akan dites ulang.
Rm Chen juga menjelaskan, Rapid Test dilakukan kepada para imam, berdasarkan edaran gubernur 15 Juni 2020, New Normal sudah mulai berlaku di NTT termasuk didalamnya aktifitas ibadah.
Kata Rm Chen, setelah berkoordinasi dengan tiga bupati di Manggarai Raya yakni Bupati Manggarai, Bupati Manggarai Timur dan Bupati Manggarai Barat, sehingga kemudian yang mulia Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat membuat instruksi Pastoral, sehingga sejak akhir pekan ini, Sabtu (13/6/2020) gereja-gereja di Manggarai Raya dibuka kembali.
Namun begitu kata Rm Chen, tetapi kalau sudah memenuhi semua protokol-protokol kesehatan terkait pencegahan covid-19, sehingga salah satunya yang penting adalah petugas pelayan gereja harus dipastikan sehat atau tidak terpapar covid-19, sehingga dalam pelayananya tidak dapat menularkan kepada umat.
Karena itu, kata Rm Chen, pihak Keuskupan Ruteng memutuskan untuk imam-imam dan para biarawati terlebih khusus pastor paroki dan kapelan wajib dilakukan Rapid Test.
"Ini kita mau menjamin umat juga sehat, pelayan umat juga sehat sehingga tidak menular kepada umat,"jelas Rm Chen.
Dikatakan Rm Chan, Rapid Test tahap awal ini diperuntukan terlebih dahulu bagi pelayan umat baik Pastor Paroki maupun pastor pembantu sehingga diperkirakan dari 86 paroki di keuskupan Ruteng sekitar 150 orang imam akan dilakukan Rapid Test tahap awal, sebab biaya Rapid Test lumayan mahal, namun untuk kedepan akan diperluas Rapid Test bagi para imam dan biarawati. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)