Mengais Rupiah Ditengah Pandemi Covid-19, Bocah 10 Tahun di Bajawa Jual Sayur Keliling Kota

Penulis: Gordi Donofan
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Carles Ngeo (baju hitam) saat berjualan sayur keliling di Kota Bajawa Kabupaten Ngada, Kamis (11/6/2020).

Mengais rupiah ditengah pandemi Covid-19, bocah berusia 10 tahun di Bajawa menjual sayur keliling kota

POS-KUPANG.COM | BAJAWA - Bekerja tekun dan pantang menyerah tentu akan membuahkan hasil. Tak memandang apa pekerjaannya yang terpenting halal adalah sebuah prinsip hidup sebagian banyak orang.

Hal itu pula yang dijalani oleh bocah berusia 10 tahun asal Bajawa Kabupaten Ngada di Pulau Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Ini Pesan Kapolres Sumba Timur Saat Beri Bantuan Kepada Masyarakat

Bocah bernama lengkap Carles Ngeo (10) itu menekuni jual sayur. Sejak pandemi Covid-19 Carles begitu ia akrab disapa mengais rupiah dengan mendorong gerobak menjual sayur keliling Kota Bajawa.

Pagi sekitar pukul 06.00 Wita, siswa Kelas IV SD Tanalodu Bajawa itu sudah bergegas dari rumah untuk mengumpulkan keping-keping rupiah untuk dibawa pulang rumah pada sore harinya.

Lorong demi lorong, gang demi gang sang bocah lewati sambil menawarkan jualan yang disimpan dan digantung gerobak yang sudah dirancangnya.

Manisan Immunity Sandesh Bisa Menangkal Virus Corona, Terbuat dari 11 Bahan Herbal, Simak Info

Keringat bercucuran diwajahnya tak ia perdulikan. Ia terus mendorong gerobak dari kompleks satu ke kompleks yang lainnya.

Didalam gerobak itu tampak berbagai jenis sayurkan dan bumbu dapur.

"Mama ada sakit. Saya bantu mama, jual sayur keliling Kota. Saya sudah dua bulan jualan keliling. Mulai libur saya jualan. Saya sudah sejak SD Kelas I jualan sayur, pisang, tahu, sayur, daun bawang, lombok, tomat, jeruk nipis, kentang, sayur labu," ujar Carles kepada POS-KUPANG.COM Kamis (11/6/2020).

Warga Kualalumpur RT 12 RW 03 Kelurahan Ngedukelu Kecamatan Bajawa ini mengatakan ditengah pandemi Covid-19 sebagian warga tidak beraktivitas diluar rumah.

Sehingga dirinya mendatang setiap lorong dan rumah untuk menawarkan barang jualannya.

"Bangun pagi-pagi sekitar pukul 06.00 Wita. Saya makan dulu dan siap berangkat jualan. Sekitar pukul 12.00 Wita saya balik. Hari ini lumayan laku jualan saya. Setelah ini uangnya saya kasi ke mama saya," ungkapnya.

Ia mengatakan tidak ada yang gampang untuk mendapatkan uang apalagi ditengah pandemi Covid-19.

Sehingga dirinya memutar otak untuk mendapatkan uang sehingga dapur terus mengepul asap saat memasak nasi untuk keluarga.

"Uang biasa beli beras dan lainnya," ujarnya.

Ia mengatakan sejak SD kelas 1ia sudah sering berjualan sayur keliling dan tidak pantang menyerah untuk mendapatkan uang.

Ia mengatakan mencari uang dan membantu sang ibu adalah kewajiban seorang anak.

"Kami ada tiga orang anak. Anak pertama sudah mau naik kelas 3 SMP, anak kedua naik kelas 2 SMP dan saya mau naik kelas V SD," jelasnya.

Ia mengatakan setiap hasil uang yang diperoleh akan diserahkan semua pada sang ibu dan ibunya memberikan uang sewa untuk dirinya.

"Mama biasanya kasi uang jajan untuk saya 5000 rupiah. Saya tabung uangnya," ujarnya.

Ia mengatakan jika dirinya sakit kakak kandungnya yang akan mengganti dirinya berjualan.

"Kalau saya sakit dengan kaka perempuan saya yang nama Elda dan dibantu oleh kakak sepupuh nama Aldi jualan sayur," ungkapnya.

Aldi mengaku tak pernah malu berjualan keliling dan intinya mencari uang dengan cara yang halal.

"Jangan malu mau bantu orangtua. Intinya uang yang kita peroleh dengan cara yang halal. Jual sayur sangat halal," ujar bocah yang bercita-cita menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) ini.

Ia mengatakan jika tidak bekerja pasti tidak akan mendapatkan uang sepeserpun.

"Kerja saja yang halal sehingga dapat uang yang halal pula," ujarnya.

Sepupuh kandung Carles, Aldi (12) mengatakan dia juga sering membantu Carles mendorong gerobak jual sayur keliling Kota Bajawa.

"Saya bantu dia setiap hari keliling Kota Bajawa. Kami jualan sayur," jelasnya.

Ia mengatakan tidak boleh malu jika mau mendapatkan uang dan harus bekerja keras.

"Biar dapat sedikit tapi asal kerja tekun dan bantu orangtua," jelasnya.

Sementara itu warga Kota Bajawa, Siprianus (30) mengatakan dirinya sering membeli sayur yang dijual oleh Carles.

Siprianus mengagumi sosok Carles yang pantang menyerah mencari nafkah untuk keluarga.

"Ini sangat luar biasa. Jiwa perjuangannya sangat luar biasa. Saya sangat menghargai usaha keras anak ini. Mungkin tidak banyak yang seperti anak ini disini," ungkapnya.

Ia menyatakan semangat perjuangan di tengah pandemi Covid-19 ini mendatangkan keuntungan bagi Carles. Carles juga pahlawan bagi sesama.

"Ini sangat inspirastif. Pahwalan inspiratif bagi kita semua. Anak kecil ini sangat luar biasa perjuangannya," ujarnya.

Ia berharap agar Carles tetap semangat dan tetap menjalankan rutinitasnya menjual sayur serta tidak lupa dengan belajar.

"Semoga anak ini tetap sehat dan terus berjualan serta jangan lupa rajin ke sekolah jika Covid-19 sudah tidak ada," harapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Berita Terkini