Menurut Andre, sosok Prabowo masih dibutuhkan untuk memimpin partai.
"Tidak ada yang berlainan pendapat, semua satu suara menginginkan Pak Prabowo menjadi ketua umum dan ketua dewan pembina lagi," sambungnya.
Andre mengatakan, pengurus DPD mendorong Dewan Pimpinan Pusat (DPP) segera melaksanakan kongres partai pada tahun ini untuk meresmikan Prabowo sebagai Ketum Gerindra 2020-2025.
Pengurus DPD mengusulkan agar kongres digelar virtual mengingat situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air.
"Teman-teman sudah mengusulkan karena sedang wabah corona, tidak masalah kalau kongres juga dilaksanakan virtual, DPP sedang mengkaji apakah bisa dilakukan virtual," ucap Andre.
Elektabilitas Prabowo Subianto
Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto turun drastis berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia.
Dari sekitar 1.200 responden yang disurvei pada 16-18 Mei 2020, elektabilitas Prabowo hanya 14,1 persen apabila dibandingkan Februari 2020 yang mencapai 22,2 persen.
Kendati Prabowo memiliki elektabilitas tertinggi di dalam survei tersebut, koreksi elektabilitas terhadap Menteri Pertahanan itu mencapai 8,1 persen.
Tren penurunan juga dialami oleh sejumlah elite politisi lain, seperti Anies Baswedan yaitu dari 12,1 persen menjadi 10,4 persen, Sandiaga Uno dari 9,5 persen menjadi 6 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono dari 6,5 persen menjadi 4,8 persen.
Selain itu, Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, Gatot Nurmantyo, dan Puan Maharani juga mengalami nasib yang sama.
Bahkan, Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar yang pada Februari 2020 sempat memiliki elektabilitas 0,3 persen, kini elektabilitasnya 0 persen.
Meski demikian, ada dua tokoh yang justru mengalami peningkatan elektabilitas.
Namun, elektabilitas keduanya belum mampu mengalahkan Prabowo.
"Dukungan pada Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil kini cenderung meningkat dibandingkan temuan Februari lalu," demikian tulis keterangan dalam hasil temuan survei tersebut, dilansir Kompas.com dari laman resmi Indikator, Senin (8/6/2020).