Virus Corona

Mbah Mijan Serukan Perlawanan Pada Pandemi Corona dengan New Normal: Jangan Mau Diperdaya

Penulis: Hasyim Ashari
Editor: Hasyim Ashari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbah Mijan bicara soal Corona

Mbah Mijan Serukan Perlawanan Pada Pandemi Corona dengan New Normal:  Jangan Mau Diperdaya

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Paranormal Mbah Mijan mengajak seluruh warga Negara Indonesia untuk melakukan perlawanan terhadap Pandemi Corona atau Covid-19.

Satu di antara bentuk perlawanan itu adalah dengan bersiap menyambut New Normal.

Ajakan Mbah Mijan itu ia ungkapkan di akun Instagram miliknya @mbahmijan.

"Sodara-sodara, sebangsa dan setanah air. Mari kita sambut New Normal sebagai bentuk perlawanan kita terhadap situasi pandemi," tulis Mbah Mijan.

"Jangan menyerah, jangan mau diperdaya kondisi, berani survive, kita Manusia," tulis Mbah Mijan lagi.

Postingan ini pun mendapat respon dari netizen.

@ki.bajra.ajisatya: Corona ga akan hilang. Kasusnya akan mirip seperti virus demam berdarah. Namun mutasi sistem antibodi manusia lah yang (sedang dan akan) berkembang. 

@gintingkaro5: ramalan mbah mijan gimana nih apkah presiden akan di lengserkan maaf seperrti kudeta

@reni_rennie: Tp gmn nasib anak sma smk seperti anak saya.masa mau masuk sekolah lagi nanti 2021?kasihan dong kehilangan waktu belajar menuntun ilmu

@papa.bombom: Corona masuk Indonesia, Corona-nya yang sakit 

* Hadapi New Normal, Masih Perlukah Mengenakan Masker?

Penerapan new normal atau tatanan kehidupan baru yang didengungkan Presiden Joko Widodo menuai pro kontra di tengah masyarakat.

Meski persiapan menuju new normal tersebut baru diterapkan di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota, ada yang menilai pemerintah terlalu memaksakan penerapan new normal.

Terlebih penerapan new normal tersebut dilakukan tidak dalam posisi kurva yang menurun. Karena itu, penting bagi masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan yang ada.

Dalam fase new normal, masyarakat tetap diminta menggunakan masker saat keluar rumah, rajin mencuci tangan memakai sabun, hingga tetap menjaga jarak fisik.

Melansir BBC, Sabtu (6/6/2020), Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) mengatakan bahwa mengenakan masker di ruang publik dapat membantu mengentikan penyebaran virus corona.

Masker dapat memberikan penghalang bagi droplet (tetesan) yang berpotensi menularkan virus. Beberapa negara di dunia juga telah merekomendasikan pemakaian masker di depan umum.

WHO sebelumnya berpendapat tidak ada cukup bukti untuk mengatakan bahwa orang sehat harus mengenakan masker.

Pakar utama teknis WHO pada Covid-19 Dr Maria Van Kerkhove merekomendasikan orang-orang untuk mengenakan masker non medis seperti masker kain di daerah-daerah di mana terdapat risiko penularan penyakit.

Masker medis harus dipakai oleh orang yang sakit dan mereka yang merawatnya.

"Kami menyarankan pemerintah untuk mendorong agar masyarakat umum memakai masker," kata Dr Van Kerkhove.

Pada saat yang sama, WHO menekankan bahwa masker menjadi salah satu dari serangkaian alat yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko penularan.

"Masker sendiri tidak akan melindungi Anda dari Covid-19," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Secara global, telah ada 6,7 juta kasus virus corona yang dikonfimasi, dengan hampir 400.000 kematian sejak wabah mulai akhir tahun lalu.

Menggunakan masker dapat mengurangi risiko penularan di mana penelitian menjelaskan bahwa virus dapat menular dari orang dalam beberapa hari sebelum menunjukkan gejala dan ada sejumlah orang yang tidak pernah menunjukkan gejala sama sekali.

Masker menjadi hal yang wajib bagi setiap pengguna transportasi umum di Inggis mulai 15 Juni mendatang.

Seluruh pengunjung rumah sakit, pasien rawat jalan, dan semua staf juga harus mengenakan masker setiap saat di seluruh tempat.

Masker telah direkomendasikan di beberapa ruang tertutup seperti angkutan umum dan pertokoan saat jarak sosial tidak memungkinkan.

Saat megenakan masker, bagian mulut dan hidung harus tertutup, namun tetap dapat bernapas dengan nyaman.

Selain itu, tetap disarankan mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer dan menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut.

Meskipun begitu, pemerintah setempat menekankan bahwa masyarakat harus terus bekerja dari rumah selagi bisa.

Sedangkan di Skotlandia, masyarakat disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan penutup wajah dalam keadaan tertentu, seperti transportasi umum, sebagai tindakan pencegahan.

Di Irlandia Utara, orang harus menggunakan penutup wajah di ruang tertutup untuk waktu yang singkat, di mana jarak sosial tidak dimungkinkan.

* Mbah Mijan Sebut Jokowi Presiden Idola Saat Ungkap Kisah Sholat Jumat Pertama di Tengah Pandemi Corona

Paranormal Mbah Mijan menyebut Jokowi sebagai presiden idolanya saat membagikan kisah tentang Sholat Jumat.

Presiden Jokowi menceritakan pengalamannya kembali melaksanakan ibadah Salat Jumat, di media sosial, Instagramnnya.

Jokowi mengatakan Salat Jumatnya kali ini dilaksanakan di Masjid Baiturrahim, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (5/6/2020).

Salat Jumat ini merupakan yang pertama kali diadakan kembali sejak pandemi Covid-19 dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.

"Alhamdulillah, hari ini bisa melaksanakan salat Jumat di Masjid Baiturrahim, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta," tulis Jokowi.

Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com Jokowi tiba di masjid sekira pukul 11.47 WIB.

Mengenakan masker, Kepala Negara dilakukan pemindaian suhu tubuh sebelum masuk ke dalam masjid.

Setibanya di masjid, Jokowi terlebih dulu melaksanakan shalat sunat tahiyyatul masjid.

Jokowi kemudian menjelaskan adapun yang bertindak sebagai imam dan khatib dalam salat Jumat kali ini, yaitu Sudarjat dan bertindak sebagai muazin yaitu Apif Syarif Hidayat.

"Bertindak sebagai imam dan khatib dalam salat Jumat adalah Bapak Sudarjat.

Dalam khotbahnya, khatib mengajak jemaah untuk terus meningkatkan iman dan takwa setelah beribadah puasa di bulan Ramadan,

juga di saat seluruh bangsa di dunia menghadapi ujian yang sangat berat dari Allah SWT yaitu pandemi Covid-19," tulis Jokowi.

Jokowi mengatakan Salat Jumat kali ini dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat.

Sebelum masuk ke dalam masjid dilakukan pengecekan suhu tubuh dan pengaturan jarak antarjemaah.

Jemaah juga membawa perlengkapan salat masing-masing dan mengenakan masker.

Selain itu, kapasitas masjid untuk sementara dibatasi menjadi hanya 150 orang dari kapasitas sebelumnya 750.

Di sejumlah titik di sekitar lokasi masjid turut disediakan sarana cuci tangan baik menggunakan sabun maupun hand sanitizer dan tisu antiseptik yang dapat digunakan para jemaah.

Unggahan Jokowi tersebut rupanya langsung ramai dikomentari penggunan Instagram, termasuk paranormal ternama Mbah Mijan.

Mbah Mijan mengucapkan rasa syukur karena sang kepala negara bisa kembali melaksanan Salat Jumat di masjid.

"Alhamdulillah ya Allah, tetap semangat Pak Presiden Idolaku," tulis Mbah Mijan.

Namun tiba-tiba Mbah Mijan memberikan komentar yang mengocok perut, ia melapor kepada Jokowi bahwa lagu selebgram Kekeyi sudah ditake down dari YouTube.

Mbah Mijan mengaku hal tersebut membuatnnya merasa sedih.

"Lagunya Kekey ilang pak, sedih aku tuh," tulis Mbah Mijan.

Komentar kocak Mbah Mijan tersebut sontak menjadi sorotan netizen.

susie_ashary748: @mbahmijan santai dong mbah ntar bikin lagu lagi

andreapuput: @mbahmijan baru x ini q ikut komen mbah gara2 lihat komen mbah jd pngn ngakak

Bahkan pakar mikro ekspresi Poppy Amalya rupanya juga dibuat geleng-geleng kepala melihat tingkah kocak Mbah Mijan.

poppyamalya: @mbahmijan mbah, please... lagu ilang lapor presiden mbah... bapak lg sibuk mbah... beresin ini negara persiapan new normal...

* Mbah Mijan Komentari Kasus Syahrini

Paranormal Mbah Mijan memajang foto sosok yang diduga penyebar video panas mirip Syahrini.

Pantauan TribunJakarta.com foto tersebut dibagikan Mbah Mijan di media sosial, Instagramnya pada Kamis (28/5/2020).

Pelaku yang menyebar dan pengunggah video syur mirip Syahrini berinisial MS diketahui sudah ditangkap polisi.

Pelaku yang berjenis kelamin perempuan dan seorang ibu rumah tangga ini merupakan pemilik akun Instagram @danunyinyir99.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunis menyebut pemilik akun @danunyinyir99 memposting sebuah gambar Syahrini dengan disandingkan gambar orang lain mirip dirinya.

"Di akunnya itu ada gambar Syahrini dan orang lain yang memang mirip Syahrini dalam keadaan pornografi,"

"Ini yang disebar di akun yang bersangkutan karena memang pemilik akun ini followersnya banyak," ucapnya dikutip dari YouTube KH Infotaiment, Kamis (28/5/2020).

Akibat dari disebarnya informasi tak benar itu banyak publik beranggapan Syahrini memang orang di video syur tersebut.

Mbah Mijan mengatakan saat ini ada undang-undang yang mengatur seseorang dalam bersosial media.

Undang-undang tersebut haruslah dipatuhi apabila tak ingin bernasib sama dengan MS,

"SEBELUM KALIAN MAIN, MBAH UDAH MAIN LEBIH DULU, BEDANYA SEKARANG ADA UNDANG-UNDANG, KITA HARUS TAAT HUKUM," tegas Mbah Mijan.

Mbah Mijan berharap masyarakat Indonesia dapat mengambil pelajaran dari penangkapan MS.

"Semoga kita semua bisa belajar dari sosok Ibu Marta Sari. Ada UU ITE yang sudah disahkan," tulis Mbah Mijan.

Motif Pelaku

Terkait motif pelaku melakukan hal tersebut, Yusri menyabut ada dua hal.

Pertama karena adanya rasa benci pelaku kepada istri Reino Barack tersebut.

"Ada suatu kebencian kepada korban (Syahrini) karena dia (pelaku) mengaku adalah fans salah satu public figure, ia menuduh korban ini mengambil orang yang terdekat dengan fansnya, itu motif pertama," jelasnya.

Masih dikatakan Yusri, motif kedua adalah soal keuntungan.

Pasalnya akun @danunyinyir99 ini memiliki followers yang banyak.

Sehingga hal tersebut dimanfaatkan pelaku untuk berbisnis jasa endorse.

"Memang karena followersnya cukup besar, memang itu kerjaannya tiap hari dia dapat penghasilan dari endorse beberapa orang yang meminta bantuannya," kata Yusri.

"Makannya ada barang bukti yang kita temukan adalah buku tabungan, yang kemarin saya sebutkan, itu sebenarnya dia cuma mengatasnamankan (orang lain) di buku tabungan yang ada,"

Yusri menyebut pelaku menyimpan uang hasil endorse ke buku tabungan tersebut dengan atas nama orang lain.

Hingga berita ini diturunkan kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Kita juga masih melakukan satu pengejaran lagi kepada salah satu akun," katanya.

Atas kejadian tersebut, Yusri menghimbau masyarakat untuk berhati-hati saat berselancar di media sosial.

Menurutnya yang paling utama adalah menyaring informasi sebelum memutuskan menyebarkan informasi tersebut.

"Tolong yang utama adalah saring berita tersebut sebelum kita sharing, bijak bermain media sosial lah," katanya.

* Terancam 12 tahun penjara

Yusri menegaskan pelaku yang diduga menyebarkan video syur mirip Syahrini itu terancam 12 tahun penjara.

Hal itu berdasarkan Pasal 27 Ayat 1 Jo Pasal 45 Ayat 1 dan atau Pasal 27 Ayat 3 Jo Pasal 45 Ayat 3 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Ada juga Pasal 4 Ayat (1) UU RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan atau Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 311 KUHP.

"Ancamannya sekitar 12 tahun kurungan penjara," ucap Yusri.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Jokowi Cerita Pengalaman Salat Jumat di Masjid, Mbah Mijan Malah Ngadu Soal Kekeyi dan Tuai Komentar, https://jakarta.tribunnews.com/2020/06/05/jokowi-cerita-pengalaman-salat-jumat-di-masjid-mbah-mijan-malah-ngadu-soal-kekeyi-dan-tuai-komentar?page=all

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hadapi New Normal, Masih Perlukah Mengenakan Masker?", https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/06/183000265/hadapi-new-normal-masih-perlukah-mengenakan-masker?page=all#page4

Berita Terkini