Sedangkan HDL merupakan komposisi kompleks dari lemak dan berperan membawa kolesterol dari sel tubuh menuju hati.
Di hati, kolesterol itu dimetabolisme menjadi asam garam dan dikeluarkan melalui usus.
Melansir Buku Fennema’s Food Chemistry (1985) oleh Owen R. Fennema, komposisi lemak dan kolesterol pada LDL sebanyak 80 persen (total lemak) dan 43 persen (total kolesterol dari lemak).
Sedangkan komposisi lemak dan kolesterol pada HDL, yakni 52 persen (total lemak) dan 20 persen (total kolesterol dari lemak).
Dari data tersebut, terlihat jelas bahwa lemak LDL memiliki persentase kolesterol dalam lemak lebih tinggi daripada lemak HDL.
Kondisi inilah yang menjadikan LDL kerap disebut sebagai lemak jahat dan HDL sebagai lemak baik.
Produk pangan hewani yang rentan bikin kolesterol tinggi
Mengonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol tinggi merupakan salah satu penyebab kelebihan kolesterol dalam tubuh.
Jika kondisi tersebut terus dibiarkan, tentu dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit serius.
Untuk mencegah kemungkinan buruk itu terjadi, maka siapa saja dianjurkan selalu menjaga pola makan dengan baik, termasuk mengurangi konsumsi produk pangan hewani yang terbukti mengandung kolesterol.
Beberapa dari Anda mungkin pernah menyimpan pertanyaan, mengenai lebih tinggi mana kandungan kolesterol pada daging sapi, daging ayam, telur, ikan, atau kerang, sebagai acuan pola makan yang sehat.
Hal itu memang baik diketahui, mengingat makin tinggi kandungan kolesterol pada makanan yang dikonsumsi, maka kian tinggi pula risiko seseorang mengidap masalah kolesterol tinggi.
Melansir Buku Panduan Praktis Memilih Produk Daging (2003) oleh Ir. Burhan Bahar, di antara daging sapi, daging ayam, dan ikan, ikan adalah produk pangan hewani yang paling rendah mengandung kolesterol.
Dalam 100 gram ikan, hanya mengandung kolesterol 50-60 mg.
Sementara, daging sapi dan daging ayam mengandung kolesterol yang relatif sama besar, yakni mencapai 60-120 mg per 100 gram.