Pandemi Corona, Teguran Atau Kutukan Tuhan untuk Manusia? Pdt Mery Kolimon Beri Jawabannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Sinode GMIT NTT, Pendeta DR. Mery Kolimon

Pandemi Corona, Teguran Atau Kutukan Tuhan untuk Manusia?

POSKUPANGWIKI.COM - Pandemi Corona atau Pandemi Covid-19, Apakah Teguran Tuhan Atau Kutukan Tuhan untuk Umat Manusia?

Ketua Sinode GMIT NTT,  Pendeta DR. Mery Kolimon, menjelaskan pandangan agama tentang pandemi Corona, kepada poskupangwiki.com.

Menurut Pendeta Mery Kolion, pandemi corona adalah teguran Tuhan untuk umat manusia. Kenapa?

"Karena, jujur satu dengan yang lain, jujur pada Tuhan, betapa dalam perjalanan peradaban dunia ini, kita saling menyakiti. Manusia dengan manusia, antar suku, antar agama, antar bangsa saling menyakiti," kata  Pendeta Mery Kolimon.

Lebih dari pada itu, demikian Pendeta Mery Kolimon, manusia juga menyakiti dan merusak alam, polusi yang begitu luar biasa terjadi. Manusia begitu serakah mengeruk bumi dan isinya.

"Dan ini menjadi kesempatan Tuhan menegur kita di pandemi ini. Kita diingatkan bahwa semua manusia, kaya dan miskin, kuat dan lemah, bangsa yang maju maupun yang tidak, apapun agamanya, semua entan terpapar," kata  Pendeta Mery Kolimon.

Dalam Pandemi Corona, jelas Pendeta Mery Kolimon, Manusia diajarkan bahwa setiap manusia itu sama di hadapan Tuhan dan Manusia tidak boleh menjadi musuh satu dengan lainnya.

"Manusia harus menjadi sahabat, menjadi saudara bagi sesamanya dan kita juga diingatkan bahwa kita harus peduli, kita harus merawat kelestarian alam," kata Pendeta Mery Kolimon.

Apa yang mesti dilakukan Manusia di tengah Pandemi Corona?

Pendeta Mery Kolimon mengatakan, yang harus dilakukan yakni Bertobat. Setiap manusia hendaknya memohon ampun pada Tuhan.

"Pertobatan itu kita wujudkan kepada alam tapi juga dalam relasi kepada sesama kita. Kita berusaha untuk tidak saling menyakitim kita membangun solidaritas sosial melintasi batas batas primodialisme, batas etnis, batas agama dan batas bangsa," kata Pendeta Mery Kolimon.

Pendeta Mery Kolimon juga mengajak semua pihak bahu membahu dan memperkuat kemanusiaan sehingga bisa memang bersama melintasi pandemi corona. "Mari kita memang bersama melawan pandemi corona," kata Pdt. Mery Kolimon.

Di tengah pandemi corona, tambah Pdt. Mery Kolimon, Sinode GMIT NTT sudah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi dampak pandemi corona terhadap jemaat gereja.

"Kami sudah membentuk tim tanggap bencana kemanusiaan GMIT, Bencana Covid-19. Hal ini kami lakuakan setelah dilakukan pendataan, survey tentang dampak pandemi corona bagi jemaat," kata Pendeta Mery Kolimon.

Halaman
12

Berita Terkini