Corona di Ende

Pasien Positif di Ende Meningkat, Alat Rapit Tes Masih Cukup, Pesan Lagi 2.000

Penulis: Laus Markus Goti
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktris RSUD Kabupaten Ende dr. Aries Dwi Lestari saat tengah berdiskusi dengan Bupati Ende Djafar Achmad di Kantor DPRD Kabupaten Ende, Selasa (19/5/2020).

Pasien Positif di Ende Meningkat, Alat Rapit Tes Masih Cukup, Pesan Lagi 2.000

POS-KUPANG.COM | ENDE -- Direktris Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ende dr. Aries Dwi Lestari mengatakan ketersedian Alat Rapid Tes di RSUD Kabupaten Ende saat ini masih cukup, ada kurang lebih 400 buah.

Menurutnya, pasca meningkatnya jumlah pasien positif Covid-19 di Ende yang dalam dua hari ini ada tambahan lima pasien sehingga total enam pasien, maka RSUD yang merupakan bagian dari Gugus Tugas Covid-19 Ende tentu membutuhkan tambahan alat rapid tes.

Hal itu disampaikan dr. Aries saat diwawancarai POS-KUPANG.COM di Kantor DPRD Kabupaten Ende, Selasa (19/5/2020).

"Memang saat Alat Rapid Tes masih cukup, kita satu tim dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Ende saat ini kita punya kurang lebih 400 buah dan kita sudah pesan 2.000 buah lagi dan saat ini dalam perjalanan menuju Ende," ungkapnya.

Menurutnya, selain untuk tracing yang kontak erat dengan pasien Covid-19, alat rapid tes juga untuk rapid tes para petugas, perawat, bidan dan dokter di RSUD Ende.

Dia katakan rapid tes terhadap petugas, perawat, bidan dan dokter akan dilakukan pada tanggal 26 April 2020. "Bukan hanya perawat, bidan dan dokter, tapi juga petugas kebersihan, petugas oksigen sampai sopir, total bisa dua puluh orang," ungkapnya.

"Terkait ruang isolasi, yah saat ini kita punya tujuh ruang isolasi, tentu kita lakukan pengembangan lagi dan saat ini tengah dikerjakan," tambahnya.

Dia tegaskan rapid tes terhadap seluruh perawat, bidan, petugas dan dokter dilakukan untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Mengenai keamanan para perawat bidan dan dokter, dr. Aries katakan, mereka melakukan pengamanan ganda.

Menurutnya, untuk melindungi diri saat menangani pasien Covid-19, mereka mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) level tiga. "Kami harus sesuai protap, ketika kami masuk ke ruang isolasi pasien Covid-19, kami kenakan APD level tiga," ungkapnya.

Menurutnya ruang isolasi yang baru di RSUD Ende merupakan ruang isolasi yang berstandar. "Artinya ada ruang antar room dimana ada kamar mandi ada showernya, kami sediakan juga sabun sampo di situ," ungkapnya.

Dia jelaskan, usai menangani pasien mereka harus melepaskan APD di tempat khusus yang sudah disediakan.

Selanjutnya, mereka berpindah ke ruang lain, yakni kamar mandi, pintu kamar mandi didorong pakai siku. Di Kamar mandi mereka harus membersihkan diri. "Mandi dari ujung kaki hingga kepala menggunakan sabun dan sampo pakai air mengalir, dari shower," ungkapnya.

Mereka lalu masuk ke satu ruangan lagi, untuk mengganti baju baju. Setelah itu mereka menggunakan handsanitizer di tangan. "Jadi dobel-dobel pengamanannya baru kita bisa keluar," ungkapnya.

Halaman
12

Berita Terkini