POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - DPRD Sumba Timur mengingatkan kepada pemerintah agar tetap membuka akses untuk arus transportasi logistik antar kabupaten di Pulau Sumba.
Ketua DPRD Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq yang dikonfirmasi, Jumat (15/5/2020) mengatakan, apabila ada pembatasan atau sampai penutupan perbatasan,maka perlu diperhatikan agar arus transportasi logistik antar kabupaten tetap dibuka.
"Jika ada penutupan perbatasan maka saya ingatkan agar jangan tutup penuh, harus ada akses transportasi logistik. Jika tidak maka akan mempengaruhi kondisi perekonomian di Sumba," kata Ali Fadaq.
• Orangtua Klaster Magetan Protes, dari KLK, J Hotel, King, Kini Anak Mereka Diisolasi di Marilonga
Dia mencontohkan, selama ini banyak kapal yang mengangkut logistik ke Sumba dominan melalui Waingapu, Sumba Timur, kemudian melalui transportasi darat ke kabupaten lainnya di Sumba.
"Dominan arus barang dari luar masuk lewat Sumba Timur dan untuk ke Sumba Tengah, Sumba Barat maupun Sumba Barat Daya tentu melalui darat. Ini harus jadi perhatian pemerintah di empat kabupaten di Pulau Sumba," katanya.
• Poltekkes Kemenkes Kupang Peduli Covid-19 Bagi APD
Dikatakan, saat ini wilayah Sumba Timur dinyatakan sebagai daerah terpapar Corona, tentu daerah lain akan menerapkan pembatasan maupun mobilitas kendaraan dan orang.
"Arus kendaraan dan orang tetap diawasi di perbatasan sesuai protokol kesehatan. Tapi perlu diperhatikan juga menyangkut arus logistik," ujarnya.
Ditanyai soal kondisi di Sumba Timur, apakah akan ada penutupan pasar atau pertokoan, Ali Fadaq mengatakan, hal itu perlu dikaji secara matang oleh pemerintah,sebab pusat perekonomian masyarakat Sumba Timur berkembang dari pasar.
"Pasar tentu tetap buka, hanya saja pemberlakuan atau penerapan protokol kesehatan harus benar-benar diawasi, seperti jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan. Saya kira butuh kesadaran juga dari semua komponen masyarakat," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)