Indra menceritakan Magabudhi Provinsi NTT dibentuk pada 24 Desember 2014. Di kota besar lainnya di Indonesia sudah terbentuk lebih dulu karena pembinaan, baik dari pemerintah maupun lembaga agama sudah lebih dulu berjalan.
Indra mengatakan, awalnya Bimas Hindu dan Buddha di Kementrian Agama Wilayah Provinsi NTT digabung menjadi satu. Namun, setelah ada nomenklatur yang baru soal pemisahan Bimas Hindu dan Buddha, di Kementrian Agama Wilayah Provinsi NTT, hadir seorang Pembimas Buddha untuk melayani umat Buddha di daerah ini.
Menurut Indra, dengan adanya Pembimas Buddha, muncullah perhatian dari pemerintah kepada umat Buddha di NTT. Begitupun dengan perhatian dari lembaga agama, dalam hal ini Magabudhi.
Dia mengatakan, pada bulan Juli 2017 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Vihara Pubbaratana oleh Gubernur NTT, Frans Lebu Raya saat itu dan dihadiri oleh Forkopimda Provinsi NTT dan perwakilan dari lembaga agama lain dan undangan.
Namun, hingga saat ini pembangunan Vihara tersebut belum rampung. "Pembangunan Vihara itu merupakan swadaya dari umat Buddha, jadi kita bangunnya bertahap, disesuaikan dengan kondisi ekonomi kita," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)