Satu Keluarga Ditemukan Kelaparan di Kebun, Kondisi Lemas dan Tak Punya Uang
POS KUPANG.COM -- Saat Pendemi Corona saat ini membuat banyak orang kehilangan pekerjaan karena pelaku usaha banyak yang menghentikan aktivitas produksinya, tak terkecuali usaha pertanian
Akibatnya banyak pekerja yang di berhentikan atau PHK. Akibatnya tak sedikit warga yang mengalami kesusahan bahkan tak lagi punya uang dan kelaparan
Seperti kisah miris dialami satu keluarga di Kelurahan Amassangan, Polewali mandar , Sulawesi Barat . Pasalnya, karena tidak punya uang dan rumah mereka terpaksa tinggal di kebun milik warga.
Saat pertama kali ditemukan warga, kondisi mereka sangat memprihatinkan. Sebab selain lemas dan kelaparan, satu keluarga yang terdiri dari tujuh orang tersebut tiga di antaranya masih balita dan seorang ibu diketahui sedang hamil besar.
Warga yang mengetahui kondisi mereka langsung mengevakuasinya. Untuk sementara mereka tinggal di bangunan bekas pos polisi di Jalan Trans Sulawesi.
• Prediksi Rocky Gerung Ridwan Kamil dan Ganjar Jadi Lawan Anis serta AHY di Pilpres 2024, Sandiaga?
• Fahri Hamzah Baru Muncul Langsung Kritik Jokowi, Sebut Pengetahuan Presiden Belum Cukup Soal Korupsi
• Najwa Shihab Kritik Anggota DPR, Sebut Sakiti Hati Masyarakat karena Ini: Salam Hormat dari Kami
• Pria Ini Punya 2 Istri Akur Tinggal Serumah, Ini Kekompakan 2 Istri Erix Soekamti saat Berbuka Puasa
• Hati Luna Maya Tercabik-cabik Saat Ditinggal Nikah Reino Barak, Nangis-nangis Minta Maaf ke Orangtua
“Kasihan hidup di kebun warga dalam keadaan kelaparan. Beruntung banyak warga yang bersimpati dan memberikan bantuan makanan sehingga mereka bisa makan,” jelas Rahmawati, salah satu warga yang memberi bantuan, Kamis (30/4/2020).
Sementara itu, Nurhidayat (57), kepala keluarga itu, mengaku berasal dari Tolitoli, Sulawesi Tengah. Alasannya datang ke Polewali Mandar karena ingin mencari kerabatnya.
Sebab, pekerjaan sebagai buruh tani yang ditekuni di tempat asalnya sudah tidak bisa diharapkan setelah virus corona mulai merebak.
Namun setelah bersusah payang datang ke Polewali, kerabatnya ternyata sudah pindah dan ia sekeluarga bingung mau kemana lagi.
“Rencananya cari teman di Polewali karena tidak lagi punya pekerjaan di Tolitoli, tapi sampai di Polewali ternyata yang bersangkutan sudah tidak ada di lokasi,” terang Nurhidayat.
Karena tidak punya cukup uang dan tempat tinggal tersebut, ia dan keluarga akhirnya terpaksa tinggal di tengah kebun milik warga.
* Fakta Postingan Hotman Paris Soal Keluarga Kelaparan Diusir dari Kontrakan, Kondisi Sebenarnya Beda
Fakta postingan Hotman Paris soal keluarga kelaparan diusir dari kontrakan akhirnya terjawab.
Dari pengakuan pejabat setempat, ternyata tidak benar bila keluarga yang tinggal di Medan, Sumatera Utara itu kelaparan.
Setelah ditinjau ada beberapa berita yang kurang tepat mengenai klaim keluarga kelaparan di Medan tersebut.
Viralnya kisah satu keluarga disebut kelaparan dan diusir dari kontrakan berawal dari postingan akun facebook @Raja Bintang Perkasa.
Dalam postingan disebutkan keluarga tersebut telah diusir oleh pemilik kontrakan karena tidak sanggup membayar.
Ayah sebagai kepala rumah tangga sudah tidak bekerja karena corona dan belum pulang selama beberapa hari untuk mencari kerja.
Begitu pula ibu yang ikut pergi mencari nafkah dan meninggalkan kelima anak yang masih kecil.
Disebutkan anak-anak dari kelauarga tersebut sudah 2 hari tidak makan, sehingga warga sekitar membelikan 5 bungkus nasi.
Keluarga Evarianti Ritonga dan anak-anaknya (Instagram/Hotmanparisofficial )
Namun yang membuat netizen tak sampai hati ternyata sumbangan nasi itu tidak cukup.
Mereka harus berhemat dengan hanya memakan 2 bungkus nasi untuk 5 orang, sedangkan 3 bungkus lagi disimpan untuk makan malam.
Akun itu juga meminta agar pemerintah tanggap terhadap persoalan ini, dan Kepling setempat belum ada upaya untuk membantu warga terdampak Covid-19.
Kemudian disertakan pula nomor HP bagi netizen atau warga yang ingin memberi bantuan kepada keluarga tersebut.
Sontak saja postingan tersebut menjadi viral dan menuai kritik dari netizen sebab pemkot dianggap lambat membantu warga yang kesulitan semasa pandemi. Postingan itu juga menyita perhatian Hotman Paris.
Sosok berjuluk pengacara 30 miliar itu, mengunggah 3 foto sekaligus tentang satu keluarga di Medan yang dikabarkan kelaparan lantaran tidak makan berhari-hari, dan diusir dari rumah kontrakan.
Pada postingan pertama, Hotman menyinggung Gubernur Sumatera Utara (Sumut), agar segera mengirimkan stafnya mengecek keluarga Zunaidi Rahman.
'Pak Gubsu:,apa benar keluarga junaedi rahmat ini tidak makan berhari hari dan kemudian di usir dari kontrakan? Temanku Gubernur Sumut: tolong kirim stafmu menolong keluarga ini! Mana pengusaha Medan? Lae lae! Bantulah! Bantu dimana keluarga ini sekarang agar saya bangunkan klien dan teman saya utk bantu! Wa dan dm hotman,' demikian postingan di akun @hotmanparisofficial, Minggu (26/4/2020).
Postingan Instagram Hotman Paris Hutapea tentang sekeluarga di Medan yang diviralkan tidak makan berhari-hari dan diusir dari kontrakan. (Instagram )
Pada postingan kedua, Hotman meminta netizen untuk mengirimkan alamat keluarga Zunaidi Rahman.
'Hotman perlu alamat keluarga ini sekarang di medan! Mohon wartawan medan info aku alamat mereka sekarang!!' tulisnya.
Dalam hitungan menit, pengacara yang punya hobi koleksi mobil mewah ini kembali menyerukan kepada netizen agar memberitahukan alama keluarga yang diviralkan sudah berhari-hari tidak makan dan diusir dari rumah kontrakan.
'Help helpppppppppp! Medan ini Bung! Dm hotman alamatnya!' kata Hotman.
* Fakta Sebenarnya
Terkait viralnya satu keluarga yang disebut kelaparan dan diusir dari rumah kontrakan lantaran terdampak wabah Covid-19, Camat Medan Denai, Ali Sipahutar, angkat bicara.
Mengutip TribunMedan.com artikel 'Hotman Paris Bikin 3 Postingan Sekaligus Sekeluarga Tak Makan Berhari-hari di Medan, Ini Faktanya' Ali membantah ada warganya yang tidak makan berhari-hari karena terdampak Covid-19.
Keluarga itu adalah Zunaidi Rahman dan istrinya, Evarianti Boru Ritonga serta kelima anak mereka.
Usai viral di medsos, Ali langsung menyambangi kediaman Zunaidi Rahman untuk memastikan kebenaran informasi yang mengatakan bahwa keluarga tersebut sudah tidak makan berhari-hari.
"Kedatangan kami kemari atas informasi yang viral di medsos dan sekaligus untuk melihat langsung kondisi satu keluarga tersebut. Dan, Evarianti Boru Ritonga menyatakan tidak benar bahwa mereka tidak makan berhari-hari. Yang benar mereka telah diusir dari kontarakan rumah mereka karena tidak mampu membayar biaya sewa rumah," kata Ali.
Ali juga mengatakan bahwa pemberitaan terkait tidak makan berhari-hari juga mengganggu keluarga tersebut karena banyak orang yang datang melihat mereka.
Padahal fakta sebenarnya, kata Ali, keluarga tersebut kehilangan pendapatan karena Zunaidi Rahman yang berprofesi sebagai pekerja servis Air Conditioner (AC) minim orderan karena pandemi.
"Kami sudah ngomong sama ibu juga bahwa berita tersebut sangat mengganggu Ibu dan Bapak, karena masyarakat banyak datang kemari. Oleh karena itu kami kemari juga bersama dengan Pak Lurah, kami berusaha supaya bapak ibu juga bisa tenang menjalani hidup sehari-hari tidak merasa tertekan dengan berita yang ada," kata Ali.
Sementara itu, Ali mengatakan keluarga tersebut masih berstatus sebagai warga Binjai sehingga sulit mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.
Ia mengatakan pihaknya akan membantu memproses dokumen agar keluarga tersebut dapat mendapatkan bantuan sosial.
"Walaupun Bapak dan Ibu ini kependudukannya masih di Kota Binjai nanti Pak Lurah dan kepling coba bantu agar dipercepat, kita bantu mereka agar bisa dimasukkan ke bantuan sosial pemerintah. Waktu di Kota Binjai tidak dapat bantuan ya," katanya
Selain memberikan bantuan sembako, Ali juga mengatakan Pemko Medan akan berupaya mencarikan tempat tinggal yang layak, sebab keluarga ini diketahui telah diusir dari kontrakan karena tidak mampu membayar.
"Kami sudah diperintahkan oleh Pak Plt Wali Kota Medan untuk mencari tempat tinggal yang layak bagi ibu.
Lalu, kalau misalnya ada masalah ke depannya cepat ke kepling atau pun bisa langsung ke Lurah," katanya.
Sementara itu, Evarianti membenarkan keluarganya selama tinggal di Binjai belum pernah mendapatkan bantuan sosial.
Hal tersebut dialaminya kembali saat tinggal di Medan Denai, sebab statusnya masih warga Binjai.
"Iya enggak dapat, kemarin saya sudah coba bolak-balik ke sana," katanya.
Lantas ia meminta bantuan Kecamatan agar meluruskan pemberitaan mengenai keluarganya yang tidak makan selama berhari-hari.
"Tapi seperti yang saya bilang tadi bahwa pemberitaannya itu tidak benar. Saya meninggalkan anak-anak karena mencari uang untuk membayar uang kontrakan. Kalau uang kontrakannya tidak ada maka kami akan diusir dan itu pun saya pantau terus anak-anak saya," katanya.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Fakta Postingan Hotman Paris Soal Keluarga Kelaparan Diusir dari Kontrakan, Kondisi Sebenarnya Beda,
Penulis: Sarah Elnyora
Editor: Adrianus Adhi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Punya Uang dan Tempat Tinggal, Satu Keluarga Ditemukan Kelaparan di Tengah Kebun", https://regional.kompas.com/read/2020/05/02/19555781/tak-punya-uang-dan-tempat-tinggal-satu-keluarga-ditemukan-kelaparan-di.