Sekda Sumba Timur, Domu Warandoy Temukan Dua Perempuan di Atas KM Egon yang Mengaku Kernet

Penulis: Oby Lewanmeru
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para sopir truk yang turun dari KM.Egon saat diinterogasi oleh Sekda Sumba Timur, Domu Warandoy di Lapangan Prailiu,Jumat (1/5/2020).

Sekda Sumba Timur, Domu Warandoy Temukan Dua Perempuan di Atas KM Egon yang Mengaku Kernet

POS-KUPANG.COM|WAINGAPU - Sekretaris Daerah (Sekda) Sumba Timur, Domu Warandoy,S.H,M.Si sempat menemukan dua orang perempuan di atas KM. Egon yang mengaku diri sebagai kernet atau kondektur truk yang mengangkut logistik ke Sumba Timur.

Domu Warandoy menyampaikan hal ini saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Jumat (1/5/2020).

Menurut Domu, saat mendengar adanya KM Egon yang masuk ke Waingapu, dirinya langsung mengecek ke lokasi pemeriksaan kesehatan di Lapangan Prailiu.

"Usai saya melakukan interogasi di Prailiu dan saya cek ternyata masih ada sekitar delapan orang di atas KM Egon. Karena itu, saya langsung ke pelabuhan untuk cek Informasi tersebut," kata Domu.

Dijelaskan, saat tiba di Pelabuhan Pelni Waingapu, dirinya langsung naik ke atas kapal untuk mengecek kebenaran informasi kedelapan orang.

Lebih lanjut dikatakan, delapan orang penumpang tidak diizinkan untuk turun dari KM. Egon.

"Saat saya cek ada delapan orang, tujuhnya ada tiket dari Lembar -Waingapu. Satu orang tanpa tiket. Dari tujuh orang itu, ada dua cewek atau perempuan yang mengaku kernet," kata Domu.

Dia mengatakan, saya itu dirinya berulangkali menanyakan apakah benar-benar sebagai kernet atau penumpang. "Saya tanya kamu dua orang ini penumpang atau kernet. Kalau kernet, apakah kamu dua bisa angkut barang-barang untuk naik turun truk," tanya Domu.

Atas temuan itu, Domu mengakui telah melaporkan kepada Bupati Sumba Timur.

"Saya lapor pak Bupati dan ini akan menjadi catatan penting Pemkab Sumba Timur. Kedepan kapal ini masuk kita akan minta surat dari pemilik truk yang menerangkan bahwa siapa sopir dan kernet disertai keterangan kesehatan dari daerah asal," katanya.

 Tidak Dukung Cegah Covid-19

Pada kesempatan itu, Domu Warandoy juga mengatakan, PT. Pelni Lembar di Lombok Barat, NTB tidak mendukung pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19). Buktinya, KM. Egon yang masuk ke Waingapu, Kabupaten Sumba Timur dari Lembar, ternyata membawa sejumlah penumpang.

Padahal, sudah ada larangan pemerintah agar pelayanan tidak boleh mengangkut penumpang guna mencegah penyebaran Covid-19.

"Saya nilai pihak pelabuhan di Lembar itu tidak profesional, kenapa ada penumpang yang masih lolos sampai di sini. Kami nilai Pelni di Lembar itu tidak dukung pencegahan Covid-19," kata Domu.

Dia mengatakan, jika pihka Pelni di Lembar mendukung pencegahan Covid-19,maka tentu tidak ada lagi kapal yang mengangkut penumpang, kecuali logistik.

Halaman
12

Berita Terkini