Virus Corona

Inilah Si Wanita Kelelawar Shi Zhengli Ahli Virus Dibungkam China Hingga Timbul Wabah Virus Corona

Andai saja wanita ahli Shi Zhengli ini tidak dibungkam Pemerintah China, virus corona tidak akan merebak dan membuat dunia menderita seperti ini

Editor: Bebet I Hidayat
AFP
Inilah Si Wanita Kelelawar Shi Zhengli Ahli Virus Dibungkam China Hingga Timbul Wabah Virus Corona 

POS-KUPANG.COM - Andai saja wanita ahli bernama Shi Zhengli ini tidak dibungkam pemerintah China, virus corona tidak akan merebak dan membuat dunia menderita seperti sekarang. Siapa Shi Zhengli? Inilah sosok dan sepak terjangnya. 

Rasa curiga dunia bahwa China adalah sumber petaka pertama merebaknya virus corona atau Covid-19 pelan-pelan temui titik terang.

Seorang peneliti yang dijuluki ' Wanita Kelelawar' di China dibungkam, saat memperingatkan tanda-tanda bahaya kemunculan wabah virus corona 11 bulan sebelum epidemi di kota Wuhan, China.

WASPADA! Marak Modus Penipuan Auto TP Lewat SMS HP, Ini Penjelasannya

Gambar Poster Edukasi Pencegahan virus corona Covid-19, Ada Khusus Anak Sekolah, Download di Sini!

Wanita Kalelawar Shi Zhengli sosok kunci virus corona covid-19
Wanita Kalelawar Shi Zhengli sosok kunci virus corona covid-19 (Kolase/mirror)

Diketahui apa yang menjadi kecurigaan dunia internasional bahwa wabah virus corona atau Covid-19 bukan berasal dari pasar tradisional di Wuhan, China, kini mulai menemui titik terang.

Sebuah fakta baru kini telah diungkap media-media barat terkait dengan sebuah pengakuan dari seorang peneliti senior di Institut Virologi Wuhan, China.

Dailymail.co.uk melaporkan, seorang virologis utama dan timnya di Institut Virologi Wuhan memperingatkan kemungkinan wabah virus corona mirip SARS di China 11 bulan sebelum epidemi Coronavirus melanda kota itu.

Prediksi yang tidak menyenangkan datang dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Shi Zhengli dan rekan-rekannya di Institut Virologi Wuhan ketika mereka menekankan pentingnya melakukan penyelidikan virus dari kelelawar.

Shi Zhengli, Wakil Direktur di Institut Virologi Wuhan, China, memperingatkan kemungkinan wabah Coronavirus mirip SARS di China dalam makalah penelitian yang ditulis bersama dengan rekan-rekannya pada Januari 2019. Shi digambarkan sedang menjelaskan karyanya ke media pemerintah pada 2017.
Shi Zhengli, Wakil Direktur di Institut Virologi Wuhan, China, memperingatkan kemungkinan wabah Coronavirus mirip SARS di China dalam makalah penelitian yang ditulis bersama dengan rekan-rekannya pada Januari 2019. Shi digambarkan sedang menjelaskan karyanya ke media pemerintah pada 2017. (Dailymail)
Shi Zhengli yang dijuluki ' Wanita Kelelawar', diduga mengurutkan gen dari virus corona baru dalam tiga hari, tetapi dibungkam oleh bosnya.
Shi Zhengli, Wakil Direktur di Institut Virologi Wuhan, China, memperingatkan kemungkinan wabah Coronavirus mirip SARS di China dalam makalah penelitian yang ditulis bersama dengan rekan-rekannya pada Januari 2019.

Shi digambarkan sedang menjelaskan karyanya ke media pemerintah pada 2017.

Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh coronavirus baru, telah membunuh lebih dari 145.000 orang dan menginfeksi lebih dari dua juta di seluruh dunia sejak pandemi dimulai di Wuhan Desember lalu.

Institut Virologi Wuhan, sebuah lembaga senilai 34 juta poundsterling yang berafiliasi dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, telah menjadi pusat kontroversi di tengah krisis global.

Ilustrasi
Ilustrasi (Shutterstock)

Teori mengejutkan mengklaim bahwa virus, secara resmi dikenal sebagai SARS-CoV-2, berasal dari institut, yang memiliki laboratorium berlantai empat dengan tingkat keamanan hayati tertinggi P4.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa Washington sedang mencoba untuk menentukan apakah coronavirus pertama kali menyeberang ke manusia secara tidak sengaja selama percobaan dengan kelelawar di lab Wuhan.

Tetapi Cina bersikeras bahwa WHO tidak menemukan bukti bahwa coronavirus buatan manusia.

Laboratorium Wuhan Simpan 1.500 Virus Mematikan

Peringatan nyata adalah bagian dari makalah penelitian yang diajukan oleh Shi, wakil direktur di institut dan tiga penulis bersama pada Januari 2019.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved