Kini, dia mengirimkan bantuan sebanyak 10 juta masker untuk Amerika Serikat dan Eropa.
Tsai menurut CNN adalah salah satu pemimpin dunia yang merespons cepat terkait wabah virus corona.
Sampai kini, Taiwan hanya melaporkan enam kasus kematian akibat Covid-19.
3. Jacinda Ardern, Selandia Baru
Jacinda Ardern telah lebih awal melakukan lockdown dan mampu berpikir jernih pada tingkat kewaspadaan maksimum yang dia tempatkan di negaranya.
Ardern juga memberlakukan isolasi diri pada orang-orang yang memasuki Selandia Baru dengan sangat cepat, ketika hanya ada 6 kasus di seluruh negeri.
Dia juga melarang orang asing masuk sepenuhnya sesegera mungkin setelah tindakannya itu. Sikap jelas dan tegas Ardern telah menyelamatkan Selandia Baru dari badai wabah virus corona.
Dan ketika banyak negara bicara soal pencabutan lockdown, Ardern yang kasus kematiannya rendah, hanya empat kasus itu justru menambahkan tempo pada aturan tersebut.
Semua warga Selandia Baru kembali masuk karantina di lokasi yang telah ditentukan selama 14 hari.
4. Katrín Jakobsdóttir, Islandia.
Di bawah kepemimpinan Katrín Jakobsdóttir, uji virus corona dilakukan gratis pada seluruh warga negaranya di mana sebagian besar negara lain memiliki tes terbatas yakni hanya untuk orang dengan gejala aktif.
Secara proporsional dengan populasi yang ada di Islandia, negara itu telah melakukan skrining selama lima kali lebih banyak dibandingkan Korea Selatan.
Katrín Jakobsdóttir bahkan menempatkan alat pelacak yang menyeluruh dan tidak memerlukan peraturan penguncian atau lockdown di negara itu.
5. Sanna Marin, Finlandia.
Sebagai kepala negara termuda di dunia, Sanna Marin mengundang influencer (orang yang berpengaruh) dari segala usia untuk menyebarkan informasi berbasis fakta tentang pengelolaan krisis wabah virus corona.