Pernah Ditolak Bupati Sikka Masuk Maumere, Hasil Tes 26 ABK KM Lambelu Positif Corona

Editor: Alfred Dama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KM Lambelu Sandar Pelabuhan Lorens Say Maumere

Petugas medis, ujar Ichsan, akan mengirimkan langsung makanan serta obat-obatan kepada para pasien maupun kru kapal yang dikarantina.

Selain itu, Dinas Kesehatan Sulsel juga tetap memberikan edukasi kepada para penghuni kapal agar tidak menimbulkan kepanikan.

"Telah diputuskan bahwa konsumsi makannya akan didrop dari darat sehingga tidak ada proses masak memasak di kapal. Ini sudah prosedur yang safety tidak boleh ada proses masak di kapal. Kita akan membawakan masker, hand sanitizer dan obat-obat yang diperlukan untuk positif ini," ucap Ichsan.

Sebelumnya KM Lambelu dikarantina di perairan Makassar mulai Rabu (8/4/2020) malam usai ditolak saat hendak berlabuh di Pelabuhan Lorens Say, Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), lantaran diduga tiga kru kapal positif Covid-19.

Saat hendak berlabuh di Maumere, beberapa penumpang KM Lambelu nekat terjun laut setelah mengetahui kapal yang mereka tumpangi dilarang berlabuh.

Pelarangan tersebut karena diduga ada tiga anak buah kapal (ABK) yang terinfeksi virus Covid-19 atau virus corona. Aksi nekat para penumpang tersebut sempat terekam dalam video amatir dan menjadi viral di media sosial.

"Mereka lompat pakai life jacket (jaket pelampung)," kata Kepala Basarnas Maumere, I Putu Sudayana, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (7/4/2020). Baca berikutnya

Pelni dan Dishub NTT Izinkan KM Lambelu Bersandar, Bupati Sikka: Mau Bunuh Kita di Sini?

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo marah dengan pihak Pelni dan Dinas Perhubungan NTT yang mengizinkan KM Lambelu tetap bersandar di Pelabuhan Laurens Say Maumere.

Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo (POS-KUPANG.COM/EGINIUS MO'A)

Roberto mengungkapkan, sebelumnya Pemkab Sikka sudah meminta kapal dan para penumpang KM Lambelu kembali ke Makassar.

Namun, pihak Dishub NTT melalui surat edarannya mengizinkan KM Lambelu untuk tetap bersandar.

"Ini salahnya kan, kita sudah peringati dari awal. Surati jangan masuk karena di atas kapal itu ada orang positif Covid-19. Tetapi Pelni dan Dishub Provinsi anggap enteng ini," ungkap Roberto kepada sejumlah media, Selasa (7/4/2020).

Roberto mengatakan, berdasarkan hasil rapid test, tiga kru kapal terindikasi positif dari sampel 25 orang.

"Saat begini, mana dinas provinsi. Dia yang mengizinkan orang masuk, atau mau bunuh kita di sini? sambungnya dengan nada kesal.

Sebelumnya diberitakan, Sebelumnya diberitakan, KM Lambelu dilarang bersandar karena hasil rapid test tiga kru kapal terindikasi positif terjangkit virus corona.

Halaman
123

Berita Terkini