Corona di NTT

Cegah Covid-19 - DPRD NTT Berharap Masyarakat NTT Patuh Pada Protokol Pemerintah

Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kristien S. Pati, S.P

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM/KUPANG - DPRD NTT mengharapkan masyarakat NTT patuh pada protokoler pemerintah termasuk kebijakan dan instruksi pemerintah baik pusat maupun daerah. Kepatuhan itu dapat mecegah penyebarab Corona Virus Disease (Covid-19).

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT, Kristien S. Pati, S.P, Jumat (3/4/2020).
Menurut Kristien, merebaknya wabah Covid-19 di Indonesia,maka pemerintah mengeluarkan edaran ,kebijakan dan instruksi baik dari pemerintah pusat hingga ke daerah.

"Ada kebijkan meliburkan sekolah (belajar dari rumah ) dan juga ASN bekerja dari rumah. Ini suatu hal yang perlu jadi perhatian semua masyarakat. Tentu upaya itu ditempuh pemerintah agar menghindari keramaian atau kerumunan," kata Kristien.

Dijelaskan, pemerintah terus mengingatkan pentingnya social distancing dan physical distancing. "Kita harapkan masyarakat bisa ikuti arahan pemerintah demi kebaikan dan keselamatan bersama. Memang ada dampaknya, seperti dampak sosial ekonomi, tapi semua sudah dipikirkan pemerintah melalui bantuan-bantuan kepada masryarakat akibat dampak Covid-19," katanya.

Dikatakan, saat ini juga sudah ada kebijakan pemerintah yakni Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Mari kita sama-sama ikuti protokol pemerintah , terutama soal warga yang baru tiba dari luar negeri atau luar daerah yang terinfeksi Covid-19 supaya proaktif memeriksakan diri di layanan kesehatan serta mengisolasi diri mandiri 14 hari," ujarnya.

Baru Main, Persib Maung Bandung Kena Sanksi Rp 30 Juta, Ini Pemicunya, Simak Liga 1 2020

Kristien juga mengapresiasi Gubernur dan Wagub NTT serta jajarannya yang telah menyiapkan anggaran juga sarana prasarana dalam mencegah Covid-19.

Untuk diketahui hingga saat ini jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di NTT sebanyak 650 orang. Ada 645 ODP yang melakukan karantina mandiri di rumah, sedangkan ODP selesai pemantauan 99 orang dan 5 ODP sedang dirawat.

Kristien S. Pati, S.P (istimewa)

Berita Terkini