Laporan Reporter Pos-Kupamg.Com, Dion Kota
POS-KUPANG.COM, SOE - Pemda TTS melakukan berbagai upaya guna mencegah penyebaran virus Corona. Mulai dari sosialisasi ke desa-desa, melakukan penyemprotan cairan desinfektan, melakukan belajar dari rumah hingga menutup sementara obyek wisata dan pasar desa.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Minggu (29/3/2020) di obyek wisata taman rekreasi bu'at tampak tidak dibuka. Pos penjagaan dan pintu pagar masuk taman bu'at nampak tertutup rapat. Tidak nampak adanya petugas yang berjaga di pos jaga.
• Pemain Persib Bandung Masih Terima Gaji Penuh BUlan Ini, Selanjutnya Bagaimana? Maung Info
Pasar desa yang biasanya digelar seminggu pun ditutup sementara waktu hingga batas waktu yang belum ditentukan. Pemberlakuan penutupan pasar desa akan dimulai 30 Maret, esok.
Kepala Bapenda, Aba Anie selaku pengelola pasar membenarkan adanya kebijakan penutupan pasar desa. Langkah tersebut diambil guna mencegah penyebaran virus Corona. Pengumuman terkait penutupan pasar desa sudah disampaikan kepada masyarakat Melalui Radio Pemerintah Daerah (RPD). Kebijakan penutupan pasar tidak berlaku untuk Pasar Inpres Soe. Pasar Inpres Soe akan tetap dibuka seperti biasa.
• BREAKING NEWS : Hujan Lima Jam di Sumba Timur, Banjir Porak Porandakan Dua Jembatan di Maudolung
"Memang ini pilihan yang sulit tapi ini sudah menjadi keputusan untuk kebijakan bersama. Pasalnya ketika ada pasar desa, pedagang dari luar TTS yang tidak kita ketahui akan masuk berjualan. Ini yang mau kita antisipasi," ungkap Aba.
Ia mengaku, kebijakan tersebut akan berdampak pada ekonomi masyarakat desa, tetapi untuk kepentingan masyarakat banyak maka kebijakan penutupan pasar desa terpaksa dilakukan.
" Kebijakan ini sudah melalui sebuah pertimbangan panjang. Namun untuk kepentingan yang lebih besar terpaksa pilihan ini harus kita ambil," jelasnya.
Penutupan pasar desa akan dilakukan sambil melihat perkembangan situasi. Jika dirasa sudah kondysif, dimana virus Corona sudah hilang, maka pasar desa akan kembali dibuka. (din)