"Saya yakin ketika Bapa Uskup memilih motto lakukanlah pekerjaan di dalam kasih, beliau sadar betul bahwa kasih manusiawi itu tidak ada yang sempurna," imbuhnya.
Untuk itu, Bapa Uskup Siprianus bersama dengan umat ingin juga belajar dan bertumbuh di dalam kasih yang menjadi panggilan bagi semua.
Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat ketika memberikan sambutan menekankan tentang pentingnya pelayanan yang akan lebih berarti bila direfleksikan dalam waktu. Pelayanan selalu memasuki satu bentangan waktu dan melintasi jaman.
Mgr. Siprianus mengatakan, di saat dirinya terpilih sebagai uskup persis di tahun yang sama ada beberapa perayaan besar di Keuskupan Ruteng seperti tahun 2020 ditetapkan sebagai tahun pengembalaan setelah sebelumnya 2019 dirayakan tahun diakonia dan tahun persekutuan di tahun 2018.
Tema-tema pastoral ini kata Mgr. Siprianus, tentu diangkat dengan pertimbangan matang untuk perjalanan Keuskupan Ruteng ke depan.
"Pada tahun ini, saya dipilih oleh Bunda Gereja melalui perantaraan Bapa Suci untuk menjadi gembala umat di Keuskupan Ruteng. Pertanyaannya apakah ini sebuah kebetulan? atau menjadi bagian dari rancangan agung Tuhan untuk Keuskupan tercinta ini. Hari ini untuk kedua kalinya, saya mengucapkan sumpah saya dihadapan Ibunda Gereja melalui wakilnya dan sumpah itu menjadi sebuah titik krusial dan yang menguatkan saya dalam seluruh hidup saya,"ujarnya.
Karena itu, lanjut Mgr. Siprianus, apa yang diamanatkan Ibunda Gereja adalah hal agung yang siap dijalankan dalam penyerahan diri total kepada Allah yang memanggil Allah yang memilih.
"Ke dalam pangkuan Ibunda Gereja yang pada akhirnya saya memilih motto Lakukanlah Pekerjaanmu di dalam Kasih," paparnya.
Menurut Mgr. Siprianus, hal utama yang dilakukan dan dibawah adalah bagaimana kasih itu dikembalikan keseluruh jantung dari seluruh tugas perutusan gereja di gereja lokal Manggarai ini.
Dengan kata lain mengembalikan Tuhan sebagai yang paling utama yang menjadi motor dari seluruh karya pastoral
"Hanya di dalam dia mengkontemplasikan seluruh cinta dan pengorbanan di dalam setiap orang yang diutus, akan mendapat makna dari kasih pelayanannya," pungkas Uskup Siprianus.
Setelah perayaan ekaristi penthabisan, Uskup Siprianus, para imam dan seluruh Uskup yang hadir melakukan sesi foto bersama di depan pelataran Gereja Katedral.
Hadir dalam misa tabhisan Uskup Ruteng, Bupati Manggarai, Dr. Deno Kamelus, S.H, M.H, Wakil Bupati Manggarai, Drs. Victor Madur, Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas S.H, M.Hum, Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch. Dula, Wabup Manggarai Barat, Drh. Maria Geong, Wakil Walikota Kupang, dr. Herman Man, Bupati Malaka, dr. Stef Bria Seran, Wabup Kupang, Jerry Manafe, Wabup Nagekeo, Marianus Waja, mantan Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, anggota DPR RI Beni K Harman, anggota DPRD Provinsi NTT Dapil Manggarai Raya, Kapolres Manggarai, AKBP Mas Anton Widyodigyo, Dandim 1612 Manggarai, Letkol. Inf.Rudi M Simangunsong, Ketua DPRD Manggarai, Matias Masir, Kapolres Manggarai, AKBP Nugroho Arie Siswanto, Ketua DPRD Manggarai Barat dan Manggarai Timur, Pimpinan OPD di Manggarai Raya, tokoh agama, tokoh masyarakat, keluarga Uskup Ruteng serta undangan lainnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)