Kasus Kekerasan Anak di Rahong Utara Manggarai Mengundang Keprihatinan
POS-KUPANG.COM|RUTENG--Kasus kakek hajar cucu pakai kayu di Manggarai yang sempat Viral di medsos lalu diungkap aparat Polres Manggarai sempat mengundang keprihatinan banyak pihak.
Semua prihatin dan terkejut serta tidak habis pikir kenapa sang kakek tega memperlakukan cucunya dengan kekerasan fisik.
Eti Empang, Guru Kesiswaan SMPN 1 Langke Rembong saat dihubungi POS-KUPANG.COM di Ruteng, Senin (9/3/2020) pagi mengaku prihatin dengan banyak anak jadi korban kekerasan di daerah ini.
Ia mengungkapkan, perlu ada sosialisasi terus menerus kepada masyarakat. Apalagi di era sekarang kasus kekerasan anak menjadi perhatian publik.
Bahkan korban kekerasan dilindungi oleh UU Perlindungan Anak.
"Maka itu perlu ada sosialisasi kepada masyarakat di tingkat desa dan kecamatan. Semua harus tahu kalau anak tidak boleh diperlakukan dengan kekerasan. Saya begitu baca berita saya prihatin karena anak yang harus diperhatikan dan disayangi tega jadi korban kekerasan kakekknya," papar Ety.
Sementara itu, Ade Moses, warga Kota Ruteng menuturkan, kasus kekerasan anak bukan yang pertama kali terjadi di Manggarai.
Maka itu, ia berharap ada penegakkan hukum dan sosialisasi tentang kekerasan anak kepada warga.
Dengan demikian, kasus kekerasan anak bisa ditekan di daerah ini.
"Bagi saya kekerasan anak harus menjadi bahan pembelajaran bagi semua pihak. Mari kita perlakukan anak dengan humanis dan kasih sayang," papar Ade.
Sebelumnya diberitakan, kasus kekerasan terhadap anak kembali terjadi di Kabupaten Manggarai.
Kasus kekerasan yang menimpa bocah 11 tahun di Kampung Golo Mende, Desa Golo Langkok, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai tega dianiaya sang kakek MM (70), Sabtu (7/3/2020) malam sekira pukul 18.30 wita.
Korban AGKA yang mengalami kekerasan mengalami luka berat di bagian wajah dan semua badannya.
Korban dihajar pakai kayu karena sang kakek kesal dengan cucunya tidak mencari kayu bakar pada sore harinya.
Korban dianiaya karena sang kakek menyuruhnya mencari kayu bakar tapi ia tidak pergi mencari kayu bakar.
"Saat malam sang kakek marah dan menganiaya korban di rumah. Korban sempat bersembunyi di atas loteng rumah tapi kakeknya terus menghajarnya dengan cara menusuk kayu dari bawah sehingga korban terjatuh dari atas loteng. Begiu jatuh korban dihajar pakai kayu. Korban lalu lari keluar rumah dan memimta bantuan tapi malah dikejar hingga ia bersembunyi di rumah pamannya. Kemudian pamannya membawa korban ke rumah saya," kata Kades Golo Langkok, Paskalis Jehadir saat ditemui wartawan di Kantor Piket Polres Manggarai, Minggu (8/3/2020) malam.
Malam itu di kantor polisi, Paskalis bersama Camat Rahong Utara, Gerardus dan Bhabinkamtibmas Desa Buar, Bripka Kornelis Jemarus membawa korban guna membuat laporan dan divisum dokter.
• Dalam Rangka SAR Mitigasi Bencana, Pushidrosal Survei Hidro-Oseanografi di Perairan Waikelo
• Hari Ini 2 Peringatan Dini Soal Prediksi Cuaca di NTT, Yuk Simak Penjelasannya!
• Kasus Kakek Aniaya Cucu di Manggarai Sempat Viral di Medsos Lalu Diungkap Polisi
• Ketua DPC Demokrat Ngada Ajak Kader Perjuangkan Paket GUD-ATR
• Kunker Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat ke Timor dan Sumba, Jangan Mau Jadi Orang Bodoh Lagi
• BREAKING NEWS :Tidak Cari Kayu Bakar, Kakek di Manggarai Hajar Cucu Pakai Kayu Hingga Badan Terluka
Korban datang dengan wajah masih terluka dan mengenakan switer. Begitu masuk ruangan piket semua anggota terkejut dan merasa prihatin dengan keadaan korban.
"Menurut pengakuan korban gara-gara ia tidak pergi cari kayu bakar sehingga kakeknya marah lalu memukulnya," kata Kades Paskalis.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)