Jelang Pentabhisan Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat disambut secara adat
POS-KUPANG.COM - KARDINAL Ignatius Suharyo akan melantik Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat, Kamis (19/3) mendatang. Misa pentabhisan berlangsung di Gereja Katedral Ruteng, Kabupaten Manggarai.
Menjelang pelantikannya, Mgr Siprianus Hormat tiba di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Jumat (28/2) pukul 14.30 Wita, setelah melakukan perjalanan dari Jakarta dengan menggunakan pesawat.
• Julie Perkuat Posisi NTT, Dilantik jadi anggota DPR RI
Saat keluar dari gedung terminal Bandara Komodo, Mgr Siprianus disambut dengan tarian dan ritual adat. Hal yang sama dilakukan saat Mgr Siprianus tiba di Istana Kevikepan Labuan Bajo.
Mgr Siprianus berkesempatan bertemu wartawan. Ia meladeni wawancara.
"Pertama-tama saya ucapkan banyak terima kasih atas antusiasme umat, mulai dari pemerintah, masyarakat, gereja, para romo, biarawan-biarawati dan umat yang dengan hati terbuka menerima kehadiran saya di tempat ini. Tentu ini menjadi satu pintu masuk yang baik," ucap Mgr Siprianus.
Mengenai hal utama yang akan dilakukan setelah dilantik, Mgr Siprianus mengatakan, gereja punya pendekatan.
• Julie Sutrisno Laiskodat Menjadi Anggota DPR RI Ini Komentar Ana Waha Kolin
"Hal kedua, memang sulit sekali kalau saya mau mengatakan seperti halnya pemerintah biasanya begitu dipilih nanti seratus hari pertama saya akan buat sekian. Gereja punya pendekatan lain karena dia bukan lebih kepada karya, karir atau jabatan. Gereja adalah sebuah panggilan," ujarnya.
"Karena gereja sebagai panggilan maka pertama-tama yang harus dibuat adalah datang dan mendengar. Datang, dari datang setelah itu akan coba mendengar, melihat, nanti sesudah itu baru bergandengan tangan dengan semua umat, semua pastor, semua masyarakat. Bergandengan tangan untuk bersama-sama membangun gereja," tambah Mgr Siprianus.
Ia mengatakan, harus mengetahui secara pasti situasi umat. "Karena bagi saya jauh lebih bagus kalau saya tahu persis seperti apa situasi umat di Keuskupan Ruteng. Saya ingin segala macam reksa pastoral ke depan, idealisme dan cita-cita itu dibangun di atas data, bukan di atas opini. Karena itu saya datang ke Ruteng," katanya.
Mgr Siprianus telah mendapat masukan terkait informasi situasi di Keuskupan Ruteng. "Orangkan selama saya di Jakarta orang katakan oh Ruteng itu begini, Ruteng itu begitu, Ruteng itu begini. Mungkin baik ya, tetapi itukan kata orang ya. Saya ingin melihat sendiri, seperti apa sih. Apakah benar seperti yang orang katakan."
Ia juga mengatakan bahwa belum bisa menyampaikan target apa yang harus dilakukan."Nah karena itu saya tidak bisa mengatakan target apa yang akan saya lakukan tetapi pertama-tama seperti saya kemas di dalam motto saya, dari Satu Korentus 16:14, yaitu hendaklah kamu melakukan segala pekerjaanmu dalam kasih," kata Mgr Siprianus.
Menurutnya, hal itu sebagai spirit. "Spirit ini nanti yang barangkali akan menjadi jembatan yang merangkai segala macam elemen yang ada di Keuskupan Ruteng. Elemen tidak hanya dalam kaitan dengan umat yang ada tetapi seluruh elemen, dengan pemerintah, dengan tokoh -tokoh agama yang lain. Yang ingin kita bangun adalah bukan tembok. Tembok gereja Katolik, tembok agama yang lain, tembok pemerintah, tembok gereja, ngga."
Mgr Siprianus mengatakan, semua harus dijembatani dengan kasih. "Kita akan coba menjembatani semua, beragam perbedaan ini, latar belakang ini, segmen-segmen ini dengan apa yang saya sebut kasih. Hanya dengan kasih semua kita bisa elaborasi dengan baik," ujarnya.
Ia menegaskan mengenai misi gereja, yaitu harus memperlihatkan wajah yang belas kasih. "Karena misi utama, memang gereja bagaimana memperlihatkan wajah belas kasih itu kepada masyarakat. Di sini nilai kontrasnya gereja. Jadi kalau dunia dalam konteks tertentu dia memperlihatkan pelbagai macam nilai-nilai duniawi. Gereja coba menampilkan diri dalam konteks kontras society," imbuhnya.
Menurut Mgr Siprianus, gereja harus menampilkan nilai-nilai unggul. "Nilai ini tidak lain, referensinya pada Tuhan sendiri. Jadi itu kurang lebih, soal target apa yang akan saya buat saat ini belum bisa saya katakan," ucapnya. (servan mammilianus)