Ini yang Disampaikan Mgr. Siprianus Hormat yang akan Menjadi Uskup Ruteng Saat Tiba di Labuan Bajo

Penulis: Servan Mammilianus
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mgr. Siprianus Hormat saat ditemui wartawan setelah tiba di Labuan Bajo, Jumat (28/2/2020).

Ini yang disampaikan Mgr. Siprianus Hormat yang akan menjadi Uskup Ruteng saat tiba di Labuan Bajo

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Saat tiba Bandara Komodo Labuan Bajo, Jumat (28/2/2020) sore sekitar pukul 14.30 Wita dari Jakarta, Mgr. Siprianus Hormat disambut secara adat dan tarian, baik di Bandara Komodo maupun saat tiba di Istana Kevikepan Labuan Bajo.

Kepada wartawan di Kevikepan, dia menyampaikan sejumlah hal saat ditanyai.

Dubes Arab Saudi Angkat Bicara Terkait Ibadah Umrah Jemaah Asal Indonesia Ditangguhkan

"Pertama-tama saya ucapkan banyak terimakasih atas antusiasme umat, mulai dari pemerintah, masyarakat, gereja, para romo, biarawan-biarawati dan umat yang dengan hati terbuka menerima kehadiran saya di tempat ini. Tentu ini menjadi satu pintu masuk yang baik," kata Siprianus.

Saat ditanya apa hal pertama yang dilakukannya setelah resmi menjadi uskup, dia menjelaskan bahwa gereja punya pendekatan lain.

Boro Tupen Petrus Naik Pangkat Jadi Kompol

"Hal kedua, memang sulit sekali kalau saya mau mengatakan seperti halnya pemerintah biasanya begitu dipilih nanti seratus hari pertama saya akan buat sekian. Gereja punya pendekatan lain karena dia bukan lebih kepada karya, karir atau jabatan. Gereja adalah sebuah panggilan," kata Siprianus.

Dia menambahkan, karena gereja sebagai panggilan maka pertama-tama yang harus dia buat adalah datang dan mendengar.

"Datang, dari datang setelah itu akan coba mendengar, melihat, nanti sesudah itu baru bergandengan tangan dengan semua umat, semua pastor, semua masyarakat. Bergandengan tangan untuk bersama-sama membangun gereja," kata Siprianus.

Disampaikannya, dia harus mengetahui secara pasti bagaimana situasi umat.

"Karena bagi saya jauh lebih bagus kalau saya tahu persis seperti apa situasi umat di Keuskupan Ruteng. Saya ingin segala macam reksa pastoral ke depan, idealisme dan cita-cita itu dibangun di atas data, bukan di atas opini. Karena itu saya datang ke Ruteng," kata Siprianus.

Dikatakannya, dia mendapat masukan terkait informasi situasi di Keuskupan Ruteng.

"Orangkan selama saya di Jakarta orang katakan oh Ruteng itu begini, Ruteng itu begitu, Ruteng itu begini. Mungkin baik ya, tetapi itukan kata orang ya. Saya ingin melihat sendiri, seperti apa sih. Apakah benar seperti yang orang katakan," kata Siprianus.

Dikatakannya ia belum bisa menyampaikan terkait target yang harus dilakukan.

"Nah karena itu saya tidak bisa mengatakan target apa yang akan saya lakukan tetapi pertama-tama seperti saya kemas di dalam motto saya, dari Satu Korentus 16:14, yaitu hendaklah kamu melakukan segala pekerjaanmu dalam kasih," kata Siprianus.

Hal itu kata dia sebagai spirit. "Spirit ini nanti yang barangkali akan menjadi jembatan yang merangkai segala macam elemen yang ada di Keuskupan Ruteng. Elemen tidak hanya dalam kaitan dengan umat yang ada tetapi seluruh elemen, dengan pemerintah, dengan tokoh - tokoh agama yang lain. Yang ingin kita bangun adalah bukan tembok. Tembok gereja Katolik, tembok agama yang lain, tembok pemerintah, tembok gereja, ngga," kata Siprianus.

Halaman
12

Berita Terkini