Padahal ada banyak cara yang bisa dilakukan lembaga pendidikan untuk mempersiapkan siswa sebelum masuk ke dunia kerja, salah satunya melalui berbagai program transisi yang melibatkan industri.
Hal ini terlihat dari remaja yang percaya diri mendapat pekerjaan layak di masa depan, 89% di antaranya ternyata pernah melakukan kegiatan transisi seperti magang.
Manfaat magang untuk mendapat keterampilan dan menunjang karier di masa depan dirasakan betul oleh 92% remaja.
Besarnya manfaat magang membuat sebanyak 97,9% remaja responden survei ingin melakukan magang jika ada kesempatan.
Selain pemagangan, seminar bersama industri dan kunjungan industri dapat membuat siswa lebih mengenal kondisi dunia kerja terkini.
“Lembaga pendidikan harus tahu apa yang dibutuhkan industri."
"Kalau mencetak sesuatu, harus ada user-nya. Tanya kebutuhan user, kompetensi apa yang mereka butuhkan. Jangan buat siswa belajar kompetensi yang tidak dibutuhkan perusahaan," kata Lispiyatmini, Kepala Bagian GA & HR PT. Jotun Indonesia dan Kepala Sekolah SMK Mitra Industri 2100, Bekasi
Agar semakin memuluskan transisi remaja dari sekolah ke dunia kerja, sekolah memang harus menjalin kerja sama dengan industri.
Bagi industri menjalin kemitraan dengan lembaga pendidikan seperti pemagangan dapat memberikan kemudahan dalam mempersiapkan dan memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Program Magang yang Tepat
Inisiatif pribadi untuk membekali diri masuk ke dunia kerja tetap dibutuhkan, ya!
Kita yang harus pro-aktif, ternyata enggak sejalan dengan kenyataan di lapangan!
Dari 2.442 responden, ternyata hanya 35% yang melakukan magang atau praktik kerja atas inisiatif sendiri!
Sekitar 65% justru melakukan magang karena tugas atau kewajiban dari sekolah dan/atau kampus, bukan inisiatif sendiri.
Sementara, 35% magang atas inisiatif sendiri.