Herman Seran Tanya Soal Kelor Dalam Diskusi Satu Tahun Viktor dan Nae Soi Pimpin NTT
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Herman Seran Forum Akademia Nusa Tenggara Timur menanyakan program Kelor yang dicanangkan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wagub Nae Soi.
Herman menanyakan saat menjadi peserta dalam diskusi publik satu setengah tahun perjalanan kepemimpinan Gubernur Viktor Wagub Nae Soi di Hotel Neo Aston Kota Kupang, Kamis (20/2/2020).
"Pertanyaan pertama kepada pemerintah, saya pernah menulis di Victory News tentang politik kelor. Tetapi Dalam pernyataan dari bapak Balitbang itu tidak disinggung sedikitpun tentang kelor ini masa depannya seperti apa," ungkapnya.
Menurutnya Gubernur Viktor menurutnya termaksuk orang yang idenya besar. Tetapi ide besarnya itu, kata dia, butuh orang yang mentranslatenya sampai tingkat aksi.
"Karena itu kemudian kita kehilangan yang menurut saya di birokrasi belum bisa komplit dengan apa yang diberikan gubernur, itu yang saya liat," ungkapnya.
Dia juga menyoroti janji patah kaki kepada pelaku human traficking yang kemudian hilang.
"Banyak yang menurut saya belum jalan. Sampai-sampai kalau kita ketemu secara personal dengan pak viktor itu saya melihat seperti ada satu kekecewaan, bahwa birokrasi tidak bisa mengikuti irama dia," ungkapnya.
"Tetap itu juga bukan salah spenuhnya kepada birokrasi. Karena pendekatan yang dilakukan oleh pak Viktor menurut saya kalau dalam strategi itu lebih cenderung negatif jadi mesti lebih persuasif," tegasnya.
Soal soal kelor yang hangat dibicarakan oleh para peserta diskusi, Kepala Balitbang NTT Lecky Frederick Koli, yang menjadi salah satu narasumber dalam diskusi itu mengatakan kelor dipersiapkan dalam dua klaster yakni untuk memperbaiki gizi buruk dan untuk kepentingan industri.
• Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi Ingin Ciptakan Diferensiasi Tapi Ada Problem di Birokrasi
• Satu Tahun Setengah Viktor dan Nae Soi Pimpin NTT, Vinsen Bureni Soroti Masalah Stunting
• Satu Setengah Tahun Viktor dan Nae Soi Pariwisata NTT Belum Beri Kontribusi Signifikan Pada APBD
Ia mengakui bahwa program tersebut belum dijalankan secara maksimal untuk itu butuh kerja sama dan sosialisasi yang lebih gencar kepasa masyarakat.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)