Ketua Tim Penggerak Matim Temukan Suami Tuna Netra Bertahun-Tahun Urus Istri & Anaknya yang Sakit Jiwa
POS-KUPAN.COM|BORONG--Rumah semi permanen yang memilikki dua kamar berukuran sekira 4X6 meter tampak sepi.Di dalam itu ada tiga penghuni. Mereka adalah Martinus Adat sebagai kepala keluarga (KK), Paulina Dihus, istri dari Martinus serta Fransiska Jemina alias Siska dan Berno yang merupakan anak dari Martinus.
Sore itu, Sabtu (25/1/2020) mobil dinas milik Ketua Tim Penggerak PKK Manggarai Timur, Teresia Wisang Agas dan rombongan berhenti di rumah Martinus, warga Kampung Nancang, Kelurahan Mando Sawo, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur.
Kehadiran Teresia sungguh mengejutkan Martinus.
Pasalnya, Martinus sudah lama tidak bisa melihat karena matanya buta.
Ia tinggal bersama keluarganya yang sakit jiwa alias orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Istri dan anaknya mengalami sakit jiwa bertahun-tahun.
Martinus yang menerima kehadiran Teresia lalu bercerita tentang apa yang ia alami bertahun-tahun.
"Saya tinggal dengan istri dan anak saya. Istri saya sakit (ODGJ-Red) dan anak saya Siska juga sakit. Saya sendiri tidak bisa lihat. Saya setiap hari masak untuk istri dan anak. Kadang istri dan anak pergi cari sayur di kebun. Ada juga orang kasih sayur dan beras baru saya masak," kata Martinus.
Martinus menuturkan, kalau anak Siska sejak kelas dua sudah sakit. Istrinya pun demikian.
"Saya harus urus mereka. Anak saya ada tiga.Pertama Siska, kedua anak perempuan sudah meninggal dan ketiga laki-laki bernama Berno. Berno sekarang SMP kelas tiga," kata Martinus.
Ia mengungkapkan, bantuan obat bagi istrinya ada dari puskesman dan relawan.
Sedangkan obat bagi Siska tidak ada.
"Istri saya minum obat dan sudah bisa tidur malam. Siska malam tidak bisa tidur," papar Martinus.
Martinus mengaku punya kartu berobat alias KIS dan PKH tapi ia tidak mendapat bantuan beras sejahtera (Rastra).