Dampak Virus Corona Pengembang Hong Kong Bersih-bersih Aset Properti

Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi konstruksi

Pengembang ini membeli tanah di Wuhan pada Februari 2013 dengan harga 487 juta dollar AS atau ekuivalen Rp 6,6 triliun.

Heartland 66 diperkirakan menelan biaya konstruksi 12 miliar yuan atau Rp 23,4 triliun dengan konstruksi yang dimulai pada November 2013.

Gedung perkantorannya dijadwalkan beroperasi pada pertengahan tahun 2020. Menyusul kemudian pusat perbelanjaannya.

Direktur Eksekutif Hang Lung Properties Adriel Chan mengatakan, kemajuan konstuksi Heartland 66 akan tergantung pada "jumlah karyawan yang kembali bekerja" setelah Tahun Baru Imlek yang dimulai pada 25 Januari.

Para pengamat properti mengatakan, Hang Lung Properties mungkin berada dalam risiko terbesar di antara para tuan tanah Hong Kong karena eksposurnya yang cukup besar terhadap sewa ritel China.

"Mereka mengantisipasi pembukaan mal baru di Wuhan pada pertengahan 2020," kata Analis Senior Real Estat Asia Bloomberg Intelligence Patrick Wong seraya menambahkan, omzet mal sewanya 41 persen lebih tinggi dibanding yang lain.

Patrick memprediksi pertumbuhan penjualan sewa pusat perbelanjaan di Wuhan, dan China, akan berjalan lebih lambat akibat wabah pneumonia yang semakin intensif.

"Beberapa tuan tanah Hong Kong dengan bisnis pusat perbelanjaan sewa bisa menderita karena harga sewa akan jatuh akibat wabah pneumonia di Wuhan," tambah Wong.

Kepala riset CGS-CIMB Securities Hong Kong dan China Edward Cheng juga berpandangan serupa.

Menurutnya, pusat perbelanjaan di China akan terpengaruh, termasuk Shanghai dan Shenyang, jika orang lokal mengurangi belanja dan makan malam.

"Pengunjung mal di Hong Kong juga akan menurun drastis jika wabah pneumonia Wuhan semakin memburuk," kata Cheng. (Kompas.com/Hilda B Alexander)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Dorong Pengembang Hong Kong Bersih-bersih Aset Properti",

Berita Terkini