Pemkot Kupang Lakukan Penataan di 3 Lokasi, Ini Komentar Ketua IAI NTT

Penulis: Gecio Viana
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ir. Robertus M.Rayawulan, MT selaku Dosen Arsitektur Unwira sekaligus Ketua Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Provinsi NTT

"Pertanyaannya adalah: mungkinkah pemerintah kota mau menyediakan ruang dengan harga sewa murah pada lahan strategis di pusat kegaiatan kota seperti di depan Hotel Aston atau didepan Teminal Kupang Kota? Andaikata pertanyaan tersebut dibingkai dengan endekatan konforntatif, di mana absolutisme menjadi faktor penentu maka jawabannya sudah jelas, tidak mungkin. Namun dapat menjadi mungkin, jika dikerangkakan pada pendekatan kooperetif. Dalam pendekatan kooperatif ditawarkan solusi finansial berupa ‘subsidi silang’," jelasnya.

Sektor ekonomi kuat (formal), lanjut Robertus, diharapkan bersedia memberikan subsidi ruang; di atas mana sektor informal diharapkan hadir sebagai kekuatan simbiotis.

Sedangkan pemerintah kota akan dapat berperan menyediakan infrastruktur teknis dan berbagai kemudahan sebagai bonus atau insentif bagi sektor formal pemberi subsidi ruang.

Kalau tidak demikian maka Robertus sangat yakin bahwa yang akan terjadi adalah fasilitas yang dibangun oleh pemerintah kota untuk sektor informal akan berpindah tangan (dijual atau disewakan) kepada pengusaha sektor formal dan selanjutnya sektor informal akan tergusur/berpindah ke tempat lainnya.

"Jika hal ini mau diterapkan maka yang perlu segera disiapkan oleh pemerintah kota adalah Aspek kepranatannya, kelembagaan dan mekanisme dan prosedur pengawasan yang ketat. Harus ada regulasi yang mengatur tentang ini," paparnya.

Lebih lanjut, harus ada kelembagaan yang diberi kewenangan tertentu untuk mengendalikan pelaksanaan program tersebut dengan mekanisme dan prosedur yang baku.

Diakuinya, Konsep ini memang bukan hal baru di Indonesia, walaupun juga tidak mudah diterapkan. Namun pelajaran universal yang dapat diadopsi adalah pengakuan sosial dan kemauan politik pemerintah kota, serta kesediaan sektor ekonomi kuat untuk hidup berdampingan dalam suatu iklim simbiose mutualistis.

Digosip Suami Selingkuh, IisIis Dahlia Buktikan Rumah Tangganya Tetap Romantis dan Harmonis

Simak Karaktermu Lewat Golongan Darah, B Suka Kepoan dan AB Melankolis, lainnya?

"Di atas semua itu ternaya jauh lebih mudah mewadahi kegaiatan sektor informal (dengan demikian memudahkan pembinaan dan pungutan retribusi) daripada menghindari pertumbuhannya yang liar dan cenderung merepotkan pemerintah Kota," katanya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Berita Terkini