Presiden Amerika Serikat juga menyambut positif dukungan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Putin mengatakan, setelah tatap muka pertamanya dengan Kim Jong-un pada Kamis (25/4/2019), jaminan keamanan AS mungkin takkan cukup untuk membujuk Pyongyang menutup program nuklirnya.
Putin mengatakan, dia yakin jaminan AS mungkin perlu didukung oleh negara lain yang terlibat dalam perundingan enam arah sebelumnya tentang masalah nuklir.
Perundingan enam arah itu meliputi Rusia, Cina, Jepang, Korea Selatan, serta Amerika Serikat dan Korea Utara.
Format itu telah dikesampingkan oleh upaya unilateral AS untuk menengahi kesepakatan.
"Saya pikir kami melakukan dengan sangat baik dengan Korea Utara."
"Banyak kemajuan sedang dibuat, "kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Jumat (26/4/2019).
Trump juga menghargai pernyataan Presiden Putin.
"Dia ingin melihatnya selesai juga. Saya pikir ada banyak kegembiraan untuk menyelesaikan transaksi dengan Korea Utara," katanya.
Trump mengatakan, dia menghargai dukungan Rusia dan Cina, dan mengatakan Cina mungkin telah membantu sebagian, karena negosiasi perdagangan antara Washington dan Beijing.
"Saya memiliki hubungan yang hebat dengan Kim Jong Un," kata Trump.
"Dan Cina membantu kita, karena saya pikir mereka mau."
"Mereka tidak membutuhkan senjata nuklir tepat di sebelah negara mereka," katanya.
Akan tetapi,Trump mengatakan,"Saya juga berpikir mereka membantu kami, karena fakta bahwa kami dalam kesepakatan perdagangan, yang omong-omong berjalan sangat baik."
Putin menggambarkan Kim sebagai pribadi yang cukup terbuka dan sebagai pemimpin bijaksana serta menarik.