320 Pasien DBD Dirawat di RSUD SK. Lerik Kota Kupang
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Dalam rentang waktu Januari 2019 hingga 8 Januari 2020 penderita Demam Berdarah Danguae (DBD) yang pernah di rawat di RSUD. SK. Lerik Kota Kupang mencapai 320 pasien.
"Tahun 2019 ada 309 pasien sedangkan pada tahun 2020 ini per 8 Januari ada 11 pasien, 10 dari Kota Kupang, 1 dari Kabupaten Kupang," ungkap Direktur RSUD SK. Lerik Kota Kupang, dr. Marsiana Y. Halek kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (8/1/2020).
Dia jelaskan, pasien yang saat ini masih dirawat kondisinya kian membaik. Menurutnya jika kondisi pasien sudah benar-benar pulih, baru bisa kembali ke rumah. Dari 320 pasien yang pernah dirawat, imbuhnya tidak ada yang meninggal dunia. "Puji Tuhan, tidak ada yang meninggal dunia," ungkap dr. Marsiana.
Sementara itu, Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Kupang sepanjang tahun 2019 terdapat 650 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi di Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
dr. Retnowati selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu (4/1/2020) menuturkan data kasus DBD tersebut dibagi dalam dua periode, periode I Januari hingga Juni dan periode II Juli hingga Desember.
Ia merincikan periode I jumlah kasus DBD mencapai 582 kasus dengan jumlah yang meninggal sebanyak 6 orang. Sementara jumlah kasus DBD di periode II menurun menjadi 62 kasus dan yang meninggal sebanyak 2 orang.
"Jadi total ada 650 kasus sepanjang tahun 2019, yang meninggal akibat terserang DBD mencapai 8 orang dengan rentang usia 6-20. Kita tentu berharap dengan berbagai upaya yang kita lakukan angka kasus dan kematian karena DBD terus menurun," ungkapnya.
Dia mengatakan, korban meninggal akibat DBD berasal dari delapan Kelurahan, antara lain, Bonipoi, Oebobo, Oebufu, Tuak Daun Merah (TDM), Sikumana, Maulafa, Pankase dan Manutapen.
Dia juga merincikan jumlah kasus setiap Kecamatan. Kecamatan dengan jumlah kasus tertinggi yakni Kecamatan Oebobo 149 kasus.
Selanjutnya Kecamatan Kelapa Lima 146 kasus, Kecamatan Maulafa 134 kasus, Kecamatan Alak 92 kasus, Kecamatan Kota Lama 77 kasus dan Kecamatan Kota Raja 52 Kasus.
Ia menegaskan, memasuki musim hujan di tahun 2020 ini potensi serangan DBD bisa meningkat oleh kerana itu masyarakat diminta waspada dan selalu menjalankan pola hidup sehat.
Retnowati mengingatkan agar masyarakat terus membersihkan lingkungan dengan tiga M (Menguras, Mengubur dan Menutup) tempat penampungan air, gelas, botol atau wadah apa saja yang digunakan untuk menampung air serta menaburkan abate di tempat penampungan air.
"Mohin masyarakat waspada apabila ada tanda-tanda DBD yang bersangkutan segera dibawa ke sarana pelayanan kesehatan supaya bisa diberikan pertolongan," ungkapnya.
Dia katakan, pihaknya mempersiapkan tenaga-tenaga pelayanan, khususnya untuk respon cepat terhadap kasus panas atau apabila ada tanda-tanda DBD yang teridentifikasi pada warga.