Entertainer Indro Warkop Turut Berduka dan Sebut Ria Irawan Pejuang Hebat: Sudah Selesai Sakitmu
POS-KUPANG.COM - Artis Ria Irawan meninggal dunia, Senin (6/1/2020) setelah lama menderita kanker.
Kepergian almarhumah Ria Irawan masih menyisakan duka bagi banyak orang.
Selain keluarga, banyak sahabat maupun rekan artis Ria Irawan yang merasakan kehilangan.
Beberapa diantaranya yaitu Indro Warkop dan Ernest Prakasa.
Dalam unggahan instagramnya pada Senin (6/1/2020), Indro Warkop mengungkapkan rasa belasungkawa atas meninggalnya Ria Irawan.
Seperti diketahui, Ria Irawan memang dikenal tangguh dalam perjuangannya melawan penyakit mematikan yang sementara menggerogoti tubuhnya.
Meski merasakan sakit yang amat sangat, Ria Irawan tak pernah mengeluh sakit.
Ia justru sering melemparkan senyum keceriaan pada semua orang yang dijumpainya.
Kini tubuhnya terbujur kaku. Namun kisah inspiratifnya akan selalu hidup di hati orang-orang yang mengenalnya.
"Selamat jalan, Ria Irawan," tulis Indro mengawali.
"Perjuanganmu luar biasa, itu sudah jelas.
"Sudah selesai sakitmu, nikmatilah istirahatmu.
"InsyaAllah keluargamu semua diberi kekuatan dan ditabahkan menghadapi kehilangan.
"Kami tau rasanya sangatlah berat.
"Namun kami sadar, perjuangan kalian #kalahkan kanker jauh lebih berat.
"Selamat jalan pejuang hebat," tutup Indro Warkop pada kolom caption unggahan instagramnya.
Ungkapan belasungkawa untuk Ria Irawan juga datang dari Ernest Prakarsa.
"Mbak Ria yang selalu ceplas-ceplos, easy going dan cinta mati sama seni peran, kini telah pergi.
"Makasih ya Mbak, udah meluangkan waktu untuk nonton filmku.
"Maaf banget nggak bisa menemani untuk nobar.
"Selamat jalan mbak, sampai jumpa di seberang," tulis Ernest.
Pergilah dalam damai Ria Irawan, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan oleh Allah.
Dewi Irawan Ungkap Kondisi Adiknya Sebelum Meninggal
Dewi Irawan, Kakak mendinag Ria Irawan mengungkapkan bahwa sang adik sempat pergi ke Bali untuk liburan sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Hal itu dikatakan Dewi usai pemakaman di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Senin (6/1/2020).
“Bukan membaik sebenarnya ke Bali tuh, mungkin jenuh, enggak tahu suaminya sebagai care giver juga kan bolak-balik ke rumah sakit. Ke Bali mau refreshing,” ucap Dewi Irawan dikutip dari Kompas.com.
Dewi mengatakan Ria terbang ke Bali pada 8 Desember 2019 yang kemudian disusul olehnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa di Bali Ria sudah sulit untuk bangun dan beranjak turun dari mobil.
“Dia berangkatnya tanggal 8 (Desember), saya kan nyusul tanggal 16. Begitu saya sampai, dia juga gabung sama saya. Saya juga bingung, untuk bangun saja sudah susah ya," ujar Dewi.
bahkan Ria sudah harus digotong ketika hendak naik dan turun dari mobil.
"Keluar dari mobil, misalnya pergi ke mana mengeluarkan dari mobil tuh (di) gotong,” tuturnya.
Sebelum ke Bali, Ria memang sudah sempat dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat pada bulan Desember 2019.
Ria Irawan menghembuskan nafas terakhir pada Senin (6/1/2020) di RSCM, Jakarta pusat karena kanker kelenjar getah bening.
Kini jenazahnya sudah dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Senin siang.
Ria Irawan pertama kali didiagnosis dengan kanker endometrium atau kanker dinding rahim, sehingga menjalani operasi pengangkatan rahim pada 30 September 2014.
Saat operasi, dokter melakukan biopsi dan menemukan bahwa kanker Ria ternyata sudah menyebar ke kelenjar getah bening bagian panggul.
Ria pun menjalani kemoterapi dan pada tahun 2014, kanker getah bening yang diidapnya dinyatakan sembuh.
Dia bahkan aktif bermain film hingga 2019. Sayangnya, kabar buruk kembali menerpa Ria. Pada pertengahan 2019, Ria kembali sakit kanker.
Kali ini, penyakitnya bahkan sudah menjalar ke paru-paru hingga otak.
Riwayat perjalanan penyakit Ria mungkin membuat banyak orang bertanya-tanya.
Bagaimana kanker yang sudah dinyatakan sembuh bisa kambuh kembali, bahkan menyebar hingga ke mana-mana?
Adakah kanker yang sembuh? Untuk mendapatkan jawabannya, Kompas.com menghubungi dr. Denny Handoyo Kirana, Sp.Onk.Rad, seorang Dokter Onkologi Radiologi, pada Senin (6/1/2019).
Denny menjelaskan bahwa banyak orang sering salah kaprah menyebut kanker sembuh.
Padahal, istilah sembuh dari kanker kurang tepat, yang benar adalah terkontrol.
"Artinya, orang yang punya kanker tetap punya risiko untuk kambuh. Makanya orang kalau pernah kena kanker, dokternya pasti bilang, 'Kontrol lagi ya'. Ada yang tiga bulan, ada yang setahun sekali. Jadi kalau ada kekambuhan, bisa segera diobati dan tidak menjadi bahaya," ujarnya.
Senada dengan Denny, Dr dr Aru Wisaksono Sudoyo, Sp PD-KHOM selaku Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) pernah menjelaskan bahwa kanker terdiri dari banyak sel.
Apabila ada sel kanker yang terlewat dari sasaran kemoterapi, meskipun hanya satu, sel tersebut bisa berkembang dan memunculkan kanker lagi.
Denny pun mengakui bahwa kanker memang tidak bisa dibilang pasti akan kambuh atau tidak, tetapi kontrol secara teratur akan dapat menangkap kambuhnya kanker sejak awal sehingga bisa diobati menjadi baik.
Sayangnya, sering kali pasien kanker yang sudah dinyatakan bersih dari kanker, tidak mau kembali untuk kontrol.
Alhasil ketika kambuh, kankernya sudah berat dan sulit untuk diobati.
Bagaimana cara kanker menyebar?
Denny berkata bahwa penyebaran kanker bisa melalui dua jalur, yakni pembuluh darah dan kelenjar getah bening yang tersebar ke seluruh badan.
Pada kasus kanker rahim, sel kanker bisa menyebar melalui keduanya.
Pada stadium awal, pertahanan tubuh akan berusaha untuk memblokir sel kanker agar berhenti pada kelenjar getah bening secara lokal.
Namun, apabila dibiarkan terus-menerus, ketahanan tubuh akan kalah dan getah bening akan dikuasai oleh sel kanker untuk menyebar ke mana-mana, termasuk paru-paru dan otak seperti yang dialami oleh Ria.
Lalu, harus bagaimana?
Itulah sebabnya, kontrol secara berkala sangat penting untuk dilakukan, bahkan oleh pasien yang telah dinyatakan bersih dari kanker sekalipun.
Jangka waktu kontrol sangat tergantung pada tiga hal, yakni organ yang terkena kanker, stadium dan jenis atau derajat keganasannya.
"Kalau organ vital, ganas dan stadium lanjut, bisa kontrol setiap bulan. Kalau bukan organ vital dan stadium awal, misalnya kanker serviks atau payudara stadium satu dengan derajat satu atau dua, maka kontrol bisa enam bulan sampai satu tahun," ujar Denny.
(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Ungkapkan Rasa Duka, Indro Warkop Sebut Ria Irawan Pejuang Hebat: Sudah Selesai Sakitmu, https://manado.tribunnews.com/2020/01/06/ungkapkan-rasa-duka-indro-warkop-sebut-ria-irawan-pejuang-hebat-sudah-selesai-sakitmu?page=all.
Penulis: Yeshinta Sumampouw
Editor: Yeshinta Sumampouw