Wagub Nae Soi : Tidak Mudah Bagi Saya dan Viktor Laiskodat Implementasikan Tema Natal 2019
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara (NTT) Josef Nae Soi mengaku tidak mudah bagi dia dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengimplementasikan pesan Natal tahun 2019 'Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang'.
"Tema ini sangat berat bagi saya dan pa Viktor Laiskodat bagaimana menerjamahkan pesan Natal tahun 2019, yakni bagaimana menjadi sahabat bagi semua orang," ungkap Nae Soi saat memberikan sambutan dalam Ibadat Ekumene di Gereja Santo Yoseph Pekerja Penfui Kupang, Jumat (3/1/2019).
Dia katakan, sebagai pemimpin mereka bekerja demi kesejahteraan masyarakat NTT, namun tidak sedikit orang yang mengkritik kinerja mereka.
"Kami kerja bagus dan benar saja dikritik bahkan dimaki-maki, apalagi kalau kerja salah atau tidak bekerja. Memang seperti yang dikatakan ibu Pendeta Mery Kolimon tadi menjadi sahabat bagi semua orang itu sulit," ungkapnya.
Namun ia menegaskan, mereka berdua akan tetap konsisten membangun Provinsi NTT dan hadir menjadi sahabat bagi semua orang bagi seluruh masyarakat NTT tanpa membeda-bedakan.
Menurutnya, ia dan pa Viktor kadang dinilai kasar karena bicara ceplas-ceplos dan ketus apalagi ketika marah, namun itu dilakukan karena semata-mata peduli terhadap NTT.
"Begitulah kami, kami tampil apa adanya tidak ada kemunafikan, yah seorang sahabat tampil apa adanya di depan sahabatnya, tidak ada kemunafikan. Seorang sahabat mengatakan apa adanya," tegasnya.
Dia katakan, sebagai pemimpin di NTT ia dan Viktor Laiskodat berupaya hadir sebagai sahabat bagi masyarakat NTT, seperasaan dan sepenanggungan baik dalam suka maupun duka.
"Jadi kami hadir untuk masyarakat NTT, menjadi sahabat bagi masyarakat NTT. Bersukacita dengan yang bersukacita dan menangis dengan yang menangis. Tidak hanya itu kami juga harus berbuat sesuatu yang baik demi kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Menurutnya dalam rangka mensejahterakan masyarakat NTT Pemerintah NTT serius meningkatkan pariwisata NTT sebagai penggerak utama ekonomi.
Terkait dengan pengembangan pariwisata, kata dia, ada tiga hal penting yang diperhatikan yakni tiga A, atrakrasi, akomodasi dan akses. Menurutnya ketiga hal ini harus berjalan bersama-sama agar memberikan dampak yang menyeluruh.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah terus berkoordinasi memberdayakan berbagai atraksi pariwisata, memanfaatkan semua potensi sumber daya lokal sehingga masyarakat merasakan manfaatnya dan membangun infrastruktur jalan dan sebagainya.
"Kita harus manfaatkan semua potensi yang kita miliki, semua kekayaan yang kita miliki misalnya kuliner, harus dari kita dalam hal ini masyarakat. Selain itu untuk homestay di lokasi wisata dikelola oleh masyarakat, pemerintah tidak mengizinkan para pengusaha membangun homestay," tegasnya.
Sementara itu Ketua Sinode GMIT periode, Pendeta Mery Kolimon dalam refleski Natalnya mengatakan, setiap pribadi mesti menjadi saudara dan sahabat bagi sesama.