Diduga Dikerjakan Asal-Asalan Gedung Rawat Inap Puskesmas Waigete Rp 4,2 Miliar

Penulis: Eugenius Moa
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu sisi bangunan lantai dua Gedung Rawat Inap Puskesmas Waigete,31 Km arah timur Kota Maumere, Pulau Flores, Jumat (3/1/2020).

Diduga Dikerjakan  Asal-Asalan Gedung Rawat Inap Puskesmas Waigete  Rp 4,2 Miliar

POS-KUPANG.COM| MAUMERE---Pasca rubuhnya pagar gedung  Puskesmas  Rawat Inap Waigete  pada pekan terakhir    bulan  Desember  2019, satu-persatu   ketidakberesan   pembangunan  itu   mulai   terlihat.

Pengamatan pos-kupang.com,  Jumat (3/1/202010 siang  di  lokasi  proyek,  31 Km   arah  timur  Kota  Maumere,  Pulau  Flores,     menemukan hasil  pekerjaan  dari semua  item  terkesan asal-asalan dan  kurang  maksimal   yang kelak  mendapatkan  bangunan  berkualitas.

Hanya   beberapa   orang  tukang  melanjutkan  pekerjaan dengan tambahan  waktu  50 hari  kelender. Seluruh item pekerjaan itu  tak  satupun rampung.

Salah  satu  bagian tembok  pembatas menuju ke ruangan  di  sisi utara sepanjang dua meter dan  tinggi  sekitar  satu meter  ketika disentuh  anggota   DPRD  Sikka, Wens  Wege,  emua  batu  merah tercecer  satu persatu.  Wens   meragukan seluruh konstruksi  bangunan gedung tersebut.

Bupati  Sikka,  Fransiskus  Roberto  Diogo, Ketua  DPRD  Sikka,  Donatus  David, anggota  DPRD   Sikka, Wens Wege,dan  Kepala  Inspektorat  Sikka,  Drs.Roby  da Silva,  Jumat siang  memantau  proyek  itu.  Roby  Idong   tampak  tidak puas menyaksikan  pembangunan  yang kasat mata diragukan.

Raut  wajah  Roby Idong, sapaan  Fransiskus  Roberto  Diogo, tampak tidak puas  memasuki  beberapa  ruang   bangunan  ini.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Dedy Benyamin, mengakui  progress  proyek  Puskesmas  Waigete  telah  mencaoai  90-an persen lebih.  Ia  mengaku  optimis  akan tuntas  100 persen  tanggal  19  Februari  2020.

“Kalau di  Waigete sudah  90 persen lebih,” kata  Dedy  Benyamin,    dari raut wajahnya   tampak  beban dengan  bangunan  puskesmas rawat ini. Ia   enggan  menjawab  ditanyai  kualitas  bangunan tersebut.

Bupati  Sikka,  dua kali  datang   Sidak  dalam  tempo  seminggu tak  bertemu   pimpinan  CV  Hesty   Indah mengerjakan  fasilitas kesehatan dibiayai  dari  dana alokasi khusus (DAK)  2019.

Roby  menyatakan proyek  Puskesmas Rawat Inap butuh pengawasan yang  ekstra. Ia  senang  bisa  melakukan Sidak dan menemukan  kelemahan  pekerjaan.   Ia  mengakui  kualitas bangunan  harus diperbaiki dalam  tempo  50  hari  tambahan  waktu.

“Saya tugaskan  Inspektur   Kabupaten Sikka  menempatkan salah satu staf di  proyek ini, setiap dua  sampai  tiga hari mengutus  staf datang ke  Wiegete memantau  supaya  diselesaikan lebih  baik,”  katanya.

Pantas Roboh ! Proyek Pagar Puskesmas Waigete Tak Gunakan Batu Kerikil

Antisipasi Cuaca Ekstrem Wali Kota Kupang Minta Warga Bersihkan Drainase dan Selokan

Bupati  Sikka tak  menjawab  tegas  soal konstruksi, meski  kasat mata  sudah  telihat. “Tetapi   harus diteliti,” tegas  Roby  Idong.(Laporan  Reporter POS-KUPANG.COM, Euginius  Mo’a).

Berita Terkini