Kesedihan Kakek Teodorus, Rayakan Natal Sendirian di Pondoknya di Lembata

Penulis: Ricardus Wawo
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Teodorus Pito Sura (74)

Kesedihan Kakek Teodorus, Rayakan Natal Sendirian di Pondoknya di Lembata

POS-KUPANG.COM |LEWOLEBA--Natal sejatinya adalah sukacita dan membawa kedamaian. Bagi yang merayakan, Natal menjadi momentum berkumpul bersama orang terkasih serta berbagi sukacita.

Namun pemandangan berbeda akan dijumpai pada sebuah pondok di seputaran Pasar Pada, Kelurahan Lewoleba Barat, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata. Pondok ini dihuni seorang Kakek bernama Teodorus Pito Sura (74) seorang diri.

Teodorus hidup sebatang kara. Di saat banyak orang merayakan hari kelahiran Yesus dengan rupa-rupa kemewahan, dia tinggal tanpa ada kerlap-kerlip pohon natal di pondok kecilnya. Di pondok itu, Kakek Teodorus tinggal dari sejak pulang dari perantauan di tanah Sumatera pada tahun 2014 silam.

Di pondok kecil nan sederhana itu, sama sekali tidak terlihat kesan perayaan kelahiran Sang Juru Selamat Yesus Kristus. Jangankan kerlap-kelip lampu pohon Natal, makanan khas dan enak yang biasa disajikan pada hari Natal pun tidak terlihat. 

Suasana di pondok Kakek Teodorus hening, jauh berbeda dengan rumah-rumah tetangganya. Dia tidak seberuntung kakek-kakek seusianya yang ketika Natal dan Tahun Baru selalu dikunjungi anak dan cucu dari perantauan.

Apalagi, hingga usianya yang sudah 70 tahun itu Teodorus juga tidak mendapat kunjungan dari Istri dan anak-anaknya.

"Saya sudah enam tahun hidup sendiri sejak berpisah dengan istri dan tujuh orang anak saya sejak merantau ke  Sumatera dan pulang ke Lembata pada tahun 2014," ungkapnya sedih, pada saat dikunjungi, Senin (23/12/2019)

Sejak saat itu, Teodorus melanjutkan hidup seorang diri dengan aktivitas sehari-hari berkebun di halaman sekitar pondoknya.

Ditinggal Istri dan anaknya, Kakek Teodorus sering dikunjungi seorang keponakannya dari Mingar, Desa Pasir Putih Kecamatan Nagawutung untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang seorang diri. Jarak Desa Pasir Putih dan tempat tinggalnya cukup jauh sehingga perhatian dan bantuan dari keponakannya pastinya tidak rutin dia dapatkan.

"Keponakan saya kadang membawa beras dan lauk untuk makan beberapa hari ke depan," ucapnya.

Kata Teodorus, untuk makan saat ini dia masih dapat bekerja menggarap kebun untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pernah mendapat bantuan dari pemerintah lewat beras raskin, juga kadang mendapat uluran tangan dari keluarga-keluarga dan tetangganya.

Ketua KADIN NTT : Satu Suara Dukung Free Trade Zone Kupang-Timor Leste

Dua Bus Kecelakaan di Dekat Gerbang Tol Kalikangkung, Badan Bus Terbakar Habis, Nasib Penumpang?

Di masa natal ini, dia hanya memohon semoga tetap diberikan kesehatan dan diberikan umur yang panjang agar dapat menggarap kebunnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Berita Terkini