Kata Mendikbud Nadiem Makarim: ujian sekolah pilihan ganda menutup pengembangan siswa
POS-KUPANG.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengatakan mempertahankan sistem Ujian Sekolah dengan pilihan ganda akan menutup pengembangan diri siswa.
Ia menekankan sekolah yang berinovasi untuk mengubah konsep Ujian Sekolah berbasis pilihan ganda minim resiko.
• Bursa Transfer Liga 1 2020 Menghangat, Eks Pelatih Fisik Persebaya, Rudy Eka ke Persik, Info
Hal itu menanggapi kesiapan sekolah dalam penerapan konsep Ujian Sekolah di program Merdeka Belajar.
"Semua orang mengira ini suatu resiko yang sangat besar. Padahal resiko untuk mempertahankan sistem (Ujian Sekolah) pilihan ganda berstandar seperti ini itulah yang menutup development daripada murid-murid kita sekarang," kata Nadiem dalam temu media di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Senin (23/12/2019).
• Pilkada 2020 - Partai Demokrat NTT Tetap Solid Hadapi Pilkada 2020
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, lanjutnya, mempersilakan sekolah yang sudah siap untuk melakukan konsep penilaian Ujian Sekolah baru.
Nadiem melanjutkan, sekolah masing-masing yang menentukan kesiapan untuk mengubah konsep penilaian berbasis pilihan ganda.
"Resikonya sangat rendah untuk membiarkan inovasi ini terjadi. Karena hanya dengan itulah (perubahan konsep Ujian Sekolah) guru-guru mulai melakukan introspeksi diri," ujar Nadiem.
Setelah proses refleksi oleh guru, lanjut Nadiem, guru-guru bisa menciptakan penilaian yang sesuai untuk Ujian Sekolah.
Proses pembelajaran siswa yang berdasarkan kompetensi akan bisa terjadi setelah guru mengerti esensi dari kompetensi yang diajarkan.
"Regulasinya jelas, pokoknya ditentukan oleh sekolah. Bukan berarti gak berstandar ya. Banyak mispersepsi," jelasnya.
Ia menyebutkan, meskipun penilaian Ujian Sekolah dibebaskan ke pihak sekolah, standar kompetensi kelulusan siswa masih mengacu kepada Standar Kurikulum 2013.
Di dalam Standar Kurikulum 2013, sudah ada kompetensi dasar dan inti untuk standar kelulusan siswa.
"Yang dibebaskan adalah untuk mengambil itu kompetensi dan menciptakan soal-soal dan sistem penilaian lain yang sebagai mengevaluasi kompetensi itu," ujar Nadiem.
Perubahan USBN 2020 Mendikbud Nadiem Makarim dalam acara temu media di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Senin (23/12/2019).