Pengakuan Kapolda Papua Soal Kerusuhan di Yahukimo yang Telan Korban Jiwa: Itu karena Ulah Polisi

Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw ketika memeriksa personel Polres Mimika usai memimpin apel, Senin (23/12/2019).

Pengakuan Kapolda Papua soal kerusuhan di Yahukimo yang telan korban jiwa: itu karena ulah polisi

POS-KUPANG.COM | TIMIKA - Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengingatkan anggota di jajaran Polres Mimika untuk tidak bertindak arogan dalam menangani masalah.

Hal ini disampaikan Kapolda terkait kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Yahukimo, pekan lalu.

Diketahui, kerusuhan terjadi bermula dari seorang polisi yang menegur seorang warga yang buang air sembarangan di dalam area Mapolres Yahukimo.

Bawaslu RI Serahkan Santunan Bagi Pengawas Adhoc di Nagekeo

Menurut Paulus, apabila polisi tersebut menegur dengan baik tanpa menggunakan kekerasan, maka tidak akan terjadi kericuhan dan menyebabkan korban jiwa dari kepolisian.

"Jangan sering menggunakan kekerasan, kejadian di Yahukimo itu akibat dari ulah anggota. Bukan menegur dengan kata-kata, tetapi dengan kekerasan sehingga oknum masyarakat tidak menerima," kata Paulus, ketika memimpin apel di halaman Mapolres Mimika, Senin (23/12/2019).

Untuk itu, Paulus mengingatkan anggota di jajaran Polres Mimika dan BKO Brimob untuk tidak bertindak arogan kepada masyarakat.

Penjelasan Tim SAR Terkait 3 Mahasiswa Unsika Tewas Saat Terjebak di Gua Lele Karawang

Sebab, polisi adalah pengayom masyarakat, sehingga harus dilindungi. Namun, apabila masyarakat itu salah tentunya harus diproses hukum. Tapi tidak ditangani dengan kekerasan.

Diberitakan sebelumnya, penganiayaan terhadap anggota Brimob dari Mapolda Riau yang ditugaskan ke Papua, Brigadir Hendra Saut Sibarani, diawali saat anggota Polres Yahukimo, menegur seorang pria yang buang air kecil sembarangan di sekitar Mapolres Yahukimo, Papua, Rabu (18/12/2019) lalu.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal mengatakan, awalnya anggota yang sedang melaksanakan piket penjagaan di Mapolres Yahukimo menyelesaikan kesalahpahaman antara Camat Distrik Lolat dengan masyarakat Lolat (pak guru).

Petugas kemudian melihat ada warga yang buang air kecil di samping pos jaga Mapolres Yahukimo.

Polisi yang menegur warga itu malah dihina. Pertengkaran terjadi. Warga tersebut memanggil warga lainnya yang sedang berkumpul di pinggir jalan.

Situasi semakin tidak kondusif, warga bertindak brutal dan melempari Mapolres Yahukimo. Kekacauan merembet hingga sekitar permukiman warga di Jalan Jalur 1.

Sekitar pukul 12.30 WIT, Brigadir Hendra yang sedang melewati jalur 1 hendak ke arah pos Brimob, dianiaya massa di depan Toko Cahaya Yahukimo.

"Korban meninggal setelah sempat mendapat penanganan medis di RSUD Dekai," kata Kamal.

Halaman
12

Berita Terkini