Seorang Pria Uganda Joe Rwamirama Mengaku Bisa Bunuh Nyamuk dengan Kentut, Ini Fakta Sebenarnya

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar yang diambil dari www.snopes.com memperlihatkan seorang pria yang tengah diperiksa dengan gambar kiri menunjukkan seekor nyamuk. Dalam narasi yang beredar, pria itu disebut bernama Joe Rwamirama, dan mengaku bisa membunuh nyamuk dengan kentut. Nyatanya, berita tersebut adalah hoaks.

Seorang Pria Uganda Joe Rwamirama Mengaku Bisa Bunuh Nyamuk dengan Kentut, Ini Fakta Sebenarnya

 

POS-KUPANG.COM - Pekan ini beredar pemberitaan tentang seorang pria di Uganda yang mengaku bisa membunuh nyamuk menggunakan kentut.

Bahkan, pria itu mengklaim dia sampai dipekerjakan oleh perusahaan obat nyamuk untuk meneliti gas buangnya yang sedemikian "dahsyat" itu.

Semua berawal ketika tabloid Inggris The Sun memublikasikan artikel bertanggal 10 Desember soal pria Uganda itu.

Artikel itu menceritakan tentang Joe Rwamirama, pria asal Kampala yang mengaku membunuh nyamuk menggunakan kentut.

Dia mengaku berbau seperti orang normal. Dia mandi dan makan tidak aneh-aneh. "Kentut saya juga seperti orang normal," katanya.

Hanya bagi nyamuk, gas buangannya itu terbilang mematikan. Bahkan, dia jauh lebih berbahaya dibanding bom atom yang jatuh di Hiroshima pada 1945.

Pria berusia 44 tahun itu mengaku kentutnya mematikan hingga radius 9 kilometer, sehingga warga desanya belum pernah terkena malaria karena jasanya.

Pemberitaan itu kemudian mengutip keterangan tukang cukur lokal bernama James Yoweri yang mengatakan Joe Rwamirama dihormati oleh warga sekitar.

"Jika dia datang, maka kami tahu nyamuk-nyamuk itu bakal musnah. Kentutnya sudah menyingkirkan penyakit," terangnya.

Kemudian kepala desa menuturkan bagaimana dia mengajak Rwamirama untuk membantunya membasmi nyamuk yang mengganggu penduduk.

Fakta Sebenarnya

Berdasarkan keterangan dari situs snopes.com, diketahui pemberitaan soal Rwamirama yang bisa membunuh nyamuk dengan kentut adalah hoaks.

Cerita itu berawal di sebuah situs bernama Ihlayanews pada 9 Desember dengan sangkalan nuusparodie waarvan jy hou (parodi baru yang Anda suka).

Dalam keterangan di Facebook, Ihlayanews menyebut diri mereka sebagai situs parodi yang berisi berbagai berita satir.

"Semua artikel di situ kami adakan bagi orang dewasa yang suka dengan humor-humor gelap," tulis Ihlayanews sebagai disclaimer.

Artikel itu kemudian dipublikasikan oleh Newsbreak dan Talk of Najia, yang segera beredar di berbagai media dunia.

Dalam realitasnya, foto yang menampilkan seorang pria sebagai Joe Rwamirama diambil oleh Reuters pada Juli 2019.

Caption yang benar adalah "pekerja kesehatan memeriksa temperatur seorang pria sebagai bagian dari pemindaian ebola di Rumah Sakit Umum Goma, Republik Demokratik Kongo, pada 15 Juli 2019".

Adalah Newshub yang pertama kali merilis laporan bahwa itu hoaks, dengan New Zealand Herald segera menghapusnya.

Kenapa Bunyi Kentut Berbeda?

 Berada di keramaian dan tiba-tiba kentut, rasanya sungguh tidak nyaman dan memalukan. Apalagi kalau bau busuknya tercium atau suaranya terdengar keras.

Ilustrasi kentut (diane39)

Jika diingat, kentut memiliki beragam bunyi dan bau. Mengapa hal itu terjadi?

Proses alamiah

Pertama, perlu disadari kentut adalah hal normal yang dilakukan oleh semua orang.

Kentut sendiri merupakan tanda yang diberikan tubuh bahwa sistem pencernaan kita berfungsi dengan baik.

Namun, tidak semua kentut sama. Ada yang tidak memiliki suara tapi bau busuknya sangat tajam, ada juga yang bunyinya sangat keras tapi tidak berbau.

Menurut ahli gastroenterology dari Universitas Michigan Medicine Gastroenterology Clinic, manusia menyimpan rata-rata 1,5 liter gas pada saluran pencernaannya setiap hari.

Dalam sehari, manusia bisa kentut sebanyak 14 sampai 23 kali dan cenderung tidak berbau.

Bunyi kentut

Kentut sendiri dipengaruhi oleh makanan yang kita makan.

Kalau kita makan kacang polong, sawi kol, atau nangka kita akan cepat kentut. Pasalnya, makanan tersebut kaya akan kandungan gas.

Sementara itu, suara kentut dipengaruhi oleh kecepatan dorongan gas dari dalam perut untuk keluar, juga ukuran dan bentuk lubang anus.

Sama halnya seperti kita bermain suling. Semakin kecil dan sedikit lubang suling yang terbuka maka akan menghasilkan nada yang tinggi dan melengking.

Sementara, jika kita membuka semua lubang suling itu, maka suara yang dihasilkan rendah dan besar.

Begitu juga dengan kentut. Ketika kita menahan kentut, lubang anus akan dipaksa untuk menutup sehingga gas akan keluar sedikit demi sedikit. Akibatnya, kentut akan berbunyi nyaring dan keras.

Berbeda jika kita berada dalam keadaan rileks, maka lubang anus akan terbuka lebar dan membuat gas lebih mudah keluar.

Suara yang dihasilkan cenderung lebih kecil dan bahkan bisa juga tidak terdengar sama sekali.

Ternyata, besar dan kecilnya suara kentut seseorang itu dipengaruhi oleh keadaan anus kita. Yang paling penting, jangan suka menahan kentut.

Sumber: Kompas.com 

Berita Terkini