Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Apolonia Matilde Dhiu
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Universitas Citra Bangsa UCB Kupang berhasil melakukan uji terhadap beberapa tanaman yang hidup di Provinsi NTT. Hasilnya menakjubkan.
Salah satunya yang dilakukan mahasiswa semester akhir Program Studi (Prodi) Farmasi UCB, Isidorus Yohanes Ratu Koban.
Bersama dengan dua orang dosen pembimbingnya Maria Ekarista Klau, S.Farm, Apt, M.Farm, dan Magi Melia Tanggu Rame, S.Farm, Apt, M.Farm, melakukan riset terhadap salah satu tanaman, yaitu daun Kirinyuh (Chromolaena odorata L).
• Menteri Erick Thohir Minta Pejabat Terlibat Penyelundupan Suku Cadang Harley Davidson Mundur
"Pola kehidupan masyarakat yang lebih suka mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food) yang banyak mengandung lemak jenuh, menyebabkan tingkat asupan kolesterol menjadi lebih tinggi dari tingkat kebutuhannya.
Hal ini dapat menyebabkan timbulnya gangguan metabolisme lemak dalam darah yang dapat menyebabka terjadinya hiperkolesterolemia dan penyakit kardiovaskular, sehingga menyebabkan meningkatnya angka kematian. Kita di NTT juga mengalami hal yang sama," kata Koban.
Koban mengatakan, kolesterol adalah prekursor hormon-hormon steroid dan asam lemak serta unsur pokok yang penting pada pembentukan membran sel.
Menurutnya, kolesterol banyak terkandung di dalam kuning telur dan lemak hewan.
Kadar kolesterol total yang tinggi akan membentuk aterosklerosis yang menyebabkan hipertensi dan penyumbatan pada pembuluh darah di otak, jantung dan pembuluh darah tungkai.
Dikatakannya, penyumbatan pada pembuluh darah otak, dapat menyebabkan stroke.
Penyumbatan pada pembuluh darah jantung, menyebabkan penyakit kardiovaskular seperti jantung koroner.
• Wisatawan Asal Malaysia yang Meninggal di Labuan Bajo Diduga Akibat Serangan Jantung
Penyumbatan pembuluh darah tungkai menyebabkan penyakit pembuluh darah tepi yang sering terjadi pada kaki yang dapat menimbulkan keluhan nyeri, kram, baal dan gangrene.
"Ini yang menjadi keluhan masyarakat kita saat ini. Oleh sebab itu, saya tertarik untuk meneliti untuk membantu menurunkan kadar kolesterol ini," ungkap mahasiswa terbaik di UCB tersebut.
Hal senada dikatakan oleh pembimbingnya, Maria Ekarista Klau.
Maria mengatakan, diet dan terapi farmakologi antihiperkolesterolemia dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular.