Mendengar pernyataan itu, Habib Ali pun angkat bicara.
Ia menyoroti pernyataan Abu Janda yang menyebut aksi 212 penyebab polarisasi bangsa.
"Termasuk Abu Janda sendiri aktor polarisasinya," sahut Habib Ali.
Habib Ali pun menyinggung ceramah sejumlah uztaz yang dipotong lalu disebarkan di media sosial.
Potongan ceramah uztaz tersebut disebut Habib Ali sering diedit dan menimbulkan kekacauan di masyarakat.
"Jadi kita bicara soal jejak digital," kata Habib Ali.
• Veronica Tan Dipuji Gegara Perlakuannya ke Suami Puput Nastiti Devi,Ibu Nicholas Sean Sudah Move On?
• Prabowo Hampir Kehilangan Kewarganegaraan, Untung Diselamatkan Megawati, Begini Cerintanya
"Kadang-kadang yang tidak adilnya, yang terjadi di media sosial itu adalah ketika ada ceramah satu jam, dua jam, hanya dipotong lima belas menit bahkan ada yang dipotong satu menit, bahkan tidak sampai satu menit, sehingga penilaiannya tidak komperhensif," sambungnya.
Habib Ali pun menyinggung nama Ustaz Abdul Somad.
"Banyak (contohnya), termasuk urusan Ustaz Abdul Somad, banyak hal terjadi," kata Habib Ali.
"Termasuk Ahok juga dipotong (videonya)," sahut Abu Janda.
Namun, ucapan Abu Janda itu dibantah Habib Ali.
Menurut Habib Ali, kasus Ahok tak dapat disamakan dengan kasus yang menjerat sejumlah ulama.
"Bukan, kalau masalah Ahok sudah dinilai oleh pengadilan, jadi tidak bisa disamakan," jelas Habib Ali.
"Iya, maksudnya pemotongan video itu terjadi di kedua belah pihak lah, kita harus fair lah ya akui," jawab Abu Janda.
Habib Ali pun kembali melanjutkan penjelasannya.