Minta Bebaskan Tebusan Rp 8 Miliar, Lihat 3 Nelayan Indonesia yang Diculik Kelompok Abu Sayyaf

Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelompok Abu Sayyaf culik dan sandera tiga WNI dan kelompok Abu Sayyaf minta tebusan Rp 8 miliar.

POS KUPANG.COM ---- Kelompok Abu Sayyaf culik dan sandera tiga WNI dan kelompok Abu Sayyaf minta tebusan Rp 8 miliar. 

 

3 nelayan Indonesia disandera kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina.

Ketiga nelayan diculik saat sedang mencari ikan di perairan Lahad Datu, Malaysia.

Kementerian Luar Negeri Indonesia pun telah membenarkan bahwa tiga orang di dalam rekaman video di laman Facebook, adalah warga dari Baubau dan Wakatobi.

Wakil Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse, meminta agar pemerintah pusat segera melakukan diplomasi untuk membebaskan tiga nelayan tersebut asal Baubau dan Wakatobi tersebut.

Seperti diketahui, kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan Rp 8 miliar yang disampaikan melalui laman Facebook.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Disandera sejak bulan September 2019

Berdasar keterangan dari Kementerian Luar Negeri, ketiga korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf dalam rekaman video yang beredar di laman Facebook merupakan warga negara Indonesia (WNI).

Hal itu diungkapkan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (22/11/2019).

"3 orang dalam video tersebut terkonfirmasi sebagai 3 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf sejak bulan September 2019," ungkap Judha.

2. Kelompok Abu Sayyaf minta tebusan Rp 8 miliar

Para anggota Kelompok Abu Sayyaf, yang berikrar setia kepada ISIS dan dikenal sebagai kelompok garis keras, yang kerap melancarkan serangan bom, pemancungan, pemerasan dan penculikan untuk meminta tebusan di Filipina selatan. (aljazeera.com)
Dari rekaman video yang dirilis ke Facebook pada Sabtu pekan lalu, salah satu korban mengungkapkan bahwa penculiknya meminta tebusan hingga Rp 8 miliar.

Sementara itu, Judha mengatakan, saat ini pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk membebaskan ketiga korban.

"Pemerintah RI terus berkoordinasi dengan otoritas Malaysia dan Filipina untuk upaya pembebasan para sandera WNI tersebut," tuturnya.

 3. Identitas ketiga nelayan yang disandera

Halaman
12

Berita Terkini