Menyedihkan Berkebun dan Beternak Tetapi Hanya di Dunia Maya

Editor: maria anitoda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menyedihkan Berkebun dan Beternak Tetapi Hanya di Dunia Maya

Menyedihkan Berkebun dan Beternak Tetapi Hanya di Dunia Maya

POS-KUPANG.COM - Menyedihkan Berkebun dan Beternak tetapi Hanya di Dunia Maya

“Ada istilah menarik yang diungkapkan dalam bacaan kita Kolose 1: 15-23 yaitu “Yang sulung”. Istilah ini diterjemahkan dari kata Yunani prototokos.

Yesus Kristus adalah prototokos (yang sulung) dari segala ciptaaan, maksudnya menekankan tentang keutamaan dan keunggulan Yesus sebagi Mesias (bdg. Mzm. 89:27): Kristus adalah "yang terutama" sebab di dalam Dia - wilayah kekuasaan-Nya atau mungkin melalui perantaraan diri-Nya - tatanan ciptaan ini menjadi ada (bdg. Yoh. 1:3; Ibr. 1:2) dan tatanan tersebut ada untuk Dia.

Kekuatan apa pun yang ada di dunia ini tidak memiliki kuasa apa-apa atas seorang Kristen: di dalam Kristus orang Kristen memiliki segala hal (bdg. Rm. 8:38, Ef. 1:10).

Kolose 1:15-17 menyebutkan  “15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, 16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. 17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia”

Ungkapan yang sulung dalam aspek yang lain menunjukkan bahwa antara Yesus Kristus dan alam ada kaitannya. Alam dapat dipandang sebagai saudara dari Yesus. Yesus adalah “kakak sulung”, alam ciptaan dan termasuk manusia adalah “saudaraNya”. 

Pdt Dr Mesakh Dethan bersama para presbiter dan Ketua Majelis Jemaat Bait-El Kampung Baru-Penfui, Pdt Deciana M. Mooy-Baok, STh seusai Kebaktian Perayaan Minggu IV Bulan Lingkungan Hidup GMIT , Minggu, 24 November  2019.

Kedekatan Kristus dan alam ini menjadi sangat penting bagi kita untuk menghargai dan melindungi serta sekaligus melestarikannya karena alam adalah saudara dari Yesus”. demikian cuplikan pemikiran dari Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA Dosen Pasca Sarjana Universitas Kristen Artha Wacana Kupang dalam khotbahnya pada Kebaktian Perayaan Minggu Lingkungan Hidup yang ke 4 bertemakan  “keselamatan semua ciptaan melali Kristus” di Jemaat Bait-El Kampung Baru-Penfui, Klasis Kupang Tengah, yang dilayani  oleh Pdt. Deciana M. Mooy-Baok, STh,  Minggu, tanggal 24 Nopember 2019.

Menurut Mesakh Dethan anak-anak kita mesti didik untuk mencintai ilngkungan, belajar berkebun, bukan hanya main hp dan update status melulu. Berkebun ada hasilnya, hidup sehat dan santai.

Main hp malah bisa jadi gila dan melahirkan para “maniac game”.

 Anehnya lagi banyak anak yang berkebun dan memelihara ternak, tetapi itu hanya ada dalam dunia maya melalui game virtualya.

Jadi mereka juga berkebun dan memelihara ternak tetapi hanya secara virtual. Menyedihkan sekali.

Lebih jauh menurut Mesakh Dethan teks ini dapat dipandang sebagai bagian PB yang berbicara tentang Kristologi yang menekankan bahwa keselamatan yang Yesus bawa untuk alam semesta, Yesus bukanlah hanya juruselamat bagi manusia.

Penekanan Kristologi mengenai Yesus disini adalah ketuhanan kosmik Yesus dan karya penebusanNya untuk seluruh alam semesta (bandingkan juga Ibrani 1:2-3).

Konsep pemikiran bahwa alam adalah saudara juga ada dalam tradisi dan kebudayaan rata-rata masyarakat NTT. Merusak alam sebenarnya merusak saudara sendiri. Menebang pohon sebetulnya menebang saudara sendiri.  

Halaman
123

Berita Terkini