"Kalau seumpamanya kita disiram oleh air keras itu reaksinya luar biasa, karena syaraf-syaraf sakit itu akan muncul, kita bereaksi pasti luar biasa, terduduk, terguling-guling dan berteriak sekeras-kerasnya karena air keras itu sakit dan panas sekali," tambah Dewi Tanjung.
2. Luka yang dialami NOvel Baswedan
Menurut Dewi Tanjung luka yang diperoleh Novel Baswedan tidak rata.
"Pelaku penyerangan itu kan dari kanan belakang, dia memakai tangan kiri, bentuk air adalah cair sifat cair, apabila tangan kiri melempar ke kiri itu sudah pasti terjadi cipratan kemana-mana, ke wajah, ke badan dan disekitarnya, tapi kenapa di badan Novel tidak ada, di bagian kanan juga tidak ada, harusnya di bagian kanan itu yang lebih parah, kenapa mata kirinya yang kena," tegas Dewi Tanjung.
Menurut Dewi Tanjung hal tersebut sangat aneh.
"Itu sangat aneh sekali menurut saya, harusnya yang lebih hancur duluan adalah kanan dari kepala, pelipis, kuping, alis, terutama kelopak mata," tambah Dewi Tanjung.
Dia Dewi Tanjung juga menjelaskan ada keanehan dalam bentuk perban Novel Baswedan saat pertama kali dari rumah sakit.
"Bentuk perbannya aneh, pada waktu Novel keluar pertama kali dari rumah sakit, itu saya perhatikan di berita-berita, ada di media daring, di youtube dan video-video yang lainnya, itu novel kepalanya di perban hidungnya di perban tapi matanya tidak di perban, berarti apakah mata buta ini sakit mata yang diperban kepala dan hidung," ungkap Dewi.
Menurut Dewi Tanjung, ia hanya ingin mencari fakta dan bukan menuduh Novel Baswedan.
"Saya hanya mau mencari fakta kebenaran dari kasus ini, bukan menuduh Novel, wajar sebagai masyarakat saya bertanya kebenaran itu apalagi Novel dibiayai oleh negara Rp 3,5 miliar uang negara untuk membiayai pengobatan Novel Bawedan, sebagai warga negara saya berhak bertanya," tegas Dewi Tanjung.
Ya, Dewi Tanjung juga menegaskan jika pihaknya melaporkan Novel Baswedan atas kemauannya sendiri dan tidak ada hubungannya dengan partai atau PDI-P.
"Saya melaporkan Novel Baswedan itu murni saya sendiri, keinginan diri saya sendiri, tidak ada hubungan dengan partai atau pun PDI-P, tidak ada intruksi partai dan tidak ada hubungan dengan politik," tambah Dewi Tanjung. (Tribunnews/Nanda Lusiana Saputri)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Laporkan Novel Baswedan, Dewi Tanjung: Banyak Kejanggalan dari Reaksi, Luka, hingga Bentuk Perban,
Presiden Jokowi Beri Waktu 3 Bulan Tuntaskan Kasus Novel Baswedan, Begini Tanggapan Polri
POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Kepolisian RI atau Polri mengaku akan bekerja keras dalam menindaklanjuti temuan Tim Gabungan Pencari Fakta ( TGPF) kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Apalagi, Presiden Joko Widodo telah memberikan waktu tiga bulan untuk menindaklanjuti temuan TGPF.