430 Ribu Rumah di NTT Tidak Layak Huni, DPD REI NTT Sudah Bangun 10.000 Rumah
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini DPD REI Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah membangun sebanyak lebih dari 10.000 lebih rumah di provinsi kepulauan tersebut.
Hal itu disampaikan Ketua DPD REI NTT, Bobby Thinung Pitoby dalam Musyawarah Daerah (Musda) VIII tahun 2019 di Hotel Aston Kota Kupang, Kamis (7/11/2019).
Bobby katakan, 10.000 tersebut terdiri dari rumah subsidi maupun non subsidi. Namun, angka tersebut masih jauh dibandingkan dengan jumlah rumah tak layak huni di NTT yang mencapai 430 ribu rumah.
"Jadi ini masih menjadi tangung jawab besar DPD REI NTT akan pemenuhan kebutuhan rumah di Provinsi Nusa Tenggara Timur," kata Bobby.
Lanjutnya, NTT merupakan Provinsi termiskin ke 3 di Indonesia, salah satu sebabnya yakni masih minimnya pemenuhan kebutuhan perumahan.
Bobby jelaskan, ada kaitan erat antara minimnya pemenuhan kebutuhan perumahan dengan predikat NTT sebagai Provinsi termiskin ke 3 di Indonesia.
Menurutnya, jumlah rumah tidak layak huni di NTT yang mencapai 430 ribu, merupakan tertinggi ke dua di Indonesia setelah Papua.
Dikatakannya, tema Musda VIII ini 'Menyejahterakan Masyarakat Melalui Penyediaan Perumahan' sejalan dengan visi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang ingin membawa NTT Bangkit dan Sejahtera.
Lanjut Bobby, pembagunan 10.000 rumah oleh DPD REI NTT dalam tiga tahun terakhir ini, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Berikut jumlah rumah yang dibangun DPD REI NTT per tahun, 2016 (1.641), 2017 (2.411), 2018 (2.868).
Menurutnya Bobby, per Agustus tahun 2019 jumlah rumah yang dibangun DPD REI NTT mencapai lebih 2.900 rumah.
Bobby katakan, angka ini sebenarnya bisa lebih meningkat lagi jika kuota FLPP yang diperbincangkan oleh para developer di Indonesia tidak habis.
"Kita tahu bahwa kuota FLPP ini sudah habis di Agustus 2019. Oleh karena itu penyerapan akan perumahan ini melambat," katanya.
• DPMD Ende Gelar Bimtek Bagi Panitia Pilkades, Gunakan Dana Sesuai Kebutuhan
• Viral! Turis Wanita Seksi Datang Belanja ke Minimarket di Bali Nyaris Tanpa Busana, Lihat Fotonya
Lanjutnya, dampak dari hal itu yakni banyak developer-developer yang menghentikan pembagunan sejak satu bulan lalu. "Dikarenakan tidak bisa penyaluran perumahan ini kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," jelas Bobby.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)