Lembaga Poltekes Kemenkes Kupang bersinergi dengan BNN cegah dan berantas narkoba
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Poltekes Kemenkes kupang menyatakan kesiapan dan komitmen untuk bersinergi dengan Badan Nasional Narkotika (BNN) untuk mencegah dan memberantas narkoba.
Hal itu disampaikan oleh Ishak Djari, SE.MM. Kasubag Kemahasiswaan Poltekes Kemenkes Kupang saat diwawancarai POS-KUPANG.COM di Poltekes Kemenkes Kupang, Senin (4/11/2019).
• Jumlah DPT untuk Pilkada Manggarai Barat 167.880 Pemilih, Ini Jumlah Dukungan Calon Independen
Ishak ditemui POS-KUPANG.COM, di sela kesibukannya mengkoordinir kegiatan pembukaan Pekan Ilmiah Seni dan Olahraga Poltekes Kemenkes Kupang dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke 55 dan Dies Natalis Poltekes Kemenkes Kupang yang ke 18.
Komitmen dan kesiapan Poltekes Kemenkes Kupang cegah dan berantas narkoba, kata Ishak, ditandai dengan keterlibatan BNN dalam kegiatan pembukaan Pekan Ilmiah Seni dan Olahraga tersebut.
• Pilkada Ngada 2020, Ini Enam Balon Bupati dan Wabup yang Sudah Mendaftar di Partai Demokrat
Dikatakannya, pihaknya menghadirkan BNN Kota Kupang untuk memberikan sosialisasi dan motivasi kepada mahasiswa Poltekes Kemenkes Kupang agar mawas diri sehingga tidak terjerumus menggunakan narkoba dan ikut membantu BNN cegah dan berantas narkoba.
"Pada prinsipnya Poltekes Kemenkes Kupang bertekad menghasilkan lulusan yang berkualitas dan unggul, tidak hanya secara akademik tetapi juga dari segi karakter dan prilaku bagus," ungkapnya.
Lanjutnya, karena itu Poltekes Kemenkes Kupang sendiri selalu mencegah sedini mungkin agar mahasiswa tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif termasuk menggunakan narkoba.
Ia berharap ke depan ada bentuk kerja sama konkrit antara pihak BNN dengan Poltekes Kemenkes Kupang dalam rangka mencegah penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
Sementara itu, Kepala BNN Kota Kupang, Lino Do R Pereira saat pemasaran materi di hadapan mahasiswa dan para dosen memberi apresiasi kepada Poltekes Kemenkes Kupang atas inisiatif untuk bersinergi cegah dan berantas narkoba.
Dikatakannya Indonesia dalam kondisi darurat narkoba, sehingga pemerintah terus berupaya untuk mencegah dan memberantas narkoba.
"Saat ini para pengedar, sindikat melirik ke Indonesia, karena di negara lain, semisal Filipina telah menjalankan hukuman mati kepada pengedar narkoba jadi mereka (pengedar) mulai banyak bergerak ke Indonesia," kata dia.
Menurutnya, untuk tindakan pencegahan ada berbagai upaya yang dilakukan, antara lain, sosialisasi terutama di lingkungan pendidikan, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.
Selain itu, ada program rehabilitasi kepada korban narkoba atau pecandu. "Dalam program yang ini idak ada proses hukum. Pecandu kita rehabilitasi sampai sembuh dan kembalikan ke orangtua," kata Lino.
Lanjutnya, untuk program pemberantasan, pelaku dan sindikat narkoba ditangkap dan diproses hukum.
Menurutnya, jumlah pengguna narkoba di Provinsi Nusa Tenggara Timur saat ini mencapai 36 ribu jiwa, dengan rentang usia 10 sampai 5 tahun.
Ia menjelaskan, ada berbagai faktor yang memengaruhi mengapa seseorang menggunakan narkoba, antara lain, ngin coba-coba, ingin bersenang-senang, ingin diterima di satu kelompok, lingkungan masyarakat dan keluarga yang bermasalah, tempat-tempat hiburan yang tidak sehat dan sebagainya.
Pantauan POS-KUPANG.COM, para mahasiswa dan dosen tampak aktif mengikuti rangakaian pemaparan oleh BNN. Mereka aktif bertanya dan menyampaikan berbagai keresahan dan keprihatinan di masyarakat.
Di akhir pemaparannya, Lino membagikan tips kepada mahasiswa agar tidak terjerumus menggunakan narkoba.
Lino katakan, mahasiswa harus tingkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, siapkan mental untuk katakan tidak pada narkoba, hati-hati dalam memilih teman dan membiasakan diri mengisi waktu luang dengan berbagai kegiatan yang positif. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)