Akan tetapi, katanya, sebaliknya, kalau para TKI itu bertahun-tahun di Malaysia, punya gaji besar, tetapi mereka tidak bisa kelola uang, maka hasilnya nol.
“Itulah sebabnya, antara bekerja di Malaysia atau tetap bekerja di kampung, bagi saya sama saja,” ujarnya.
Secara pribadi, katanya, ia gembira kalau melihat sesama warga Belu atau Malaka merantau ke Malaysia dan pulang membawa hasil yang nyata bagi keluarga.
Tetapi, lanjut dia, kalau yang terjadi adalah kebalikannya, maka daripada hidup melarat di Malaysia, lebih baik bekerja kebun di kampung sendiri.
Hal itu juga yang melandasi pemahamannya untuk tetap berada di kampung walau harus bekerja kebun. “Saya biar di sini (kampong) saja,” ujarnya. (POS KUPANG.COM,Teni Jenahas)
Nonton Videonya Di Sini: