Breaking News

Hari Tanpa Bra Sedunia, Diperingati Hari Ini, Ternyata ini Pesan Moral di Balik Peringatan Tersebut

Perempuan di seluruh dunia memperingati Hari Tanpa Bra atau No Bra Day hari ini, 13 Oktober 2019. Ini pesan moral di balik perayaan tersebut

Editor: Adiana Ahmad
Shutterstock
Ilustrasi kanker payudara 

Hari Tanpa Bra Sedunia, Diperingati Hari Ini, Ternyata Ini Pesan Moral di Balik Peringatan Tersebut

POS-KUPANG.COM–  Perempuan di seluruh dunia memperingati Hari Tanpa Bra atau No Bra Day hari ini, 13 Oktober 2019. 

Eits, bukan karena mereka ingin memamerkan aurat, tapi ada pesan moral di balik moment itu. Hari Tanpa Bra  sebenarnya bentuk dukungan Breast Cancer Awareness sedunia.

Para wanita diajak tidak memakai bra alias BH, selama sehari untuk mendukung dan memberi semangat kepada para penderita kanker payudara di seluruh dunia.

Dulu bra digunakan oleh wanita sebagai pelindung. Seiring bergulirnya waktu, fungsi bra berevolusi menjadi penunjang penampilan wanita, agar nyaman selama beraktivitas.

5 Zodiak Cepat Move On, Gemini Siap Move On & Buang Pemberian Mantan Aquarius Lupakan Masa Lalu

Nah tahukah kamu sejarah awal No Bra day atau Hari Tanpa Bra? Hari Tanp Bra dimulai tahun 2011, dimana pada waktu itu sekitar 30 negara di seluruh dunia merayakan hari pembebasan payudara alias ‘No Bra day’ selama 24 jam untuk meningkatkan kesadaran kesehatan payudara.

Hari tidak memakai bra ini dicetuskan oleh seorang ahli bedah plastik yang berpraktek di Toronto, Kanada, Dr Mitchell Brown.

Saat itu ia melihat, kesadaran kesehatan payudara wanita telah berkurang beberapa tahun terakhir. Di Inggris, ‘No Bra Day’ dirayakan setiap tanggal 12-13 Oktober bertepatan dengan Bulan Kesadaran Kanker Payudara.

Bra dalam bahasa Inggris berubah ketika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Lazimnya, bra ini seringkali diterjemahkan dengan kata beha alias BH. Nah, BH sendiri apakah terjemahan dari bra atau memang punya punya arti lain?

HEBOH! Sebelum Nikah, Pengantin Pria Zinahi Bridesmaid di Kamar Mandi, Ini Reaksi Mempelai Wanita

Rupanya, BH sebenarnya singkatan dari Bahasa Belanda yaitu Buste Houder (BH). Saat diserap Bahasa Indonesia, yang tersisa hanya singkatannya saja.

Nama lain dari BH yang populer diucapkan di Indonesia adalah Kutang.

Ini juga menarik. Karena penggunaan nama kutang ternyata ada sejarahnya. Mengutip Wikipedia, asal usul kata kutang berasal saat masa Deandles menerapkan kerja paksa di Pulau Jawa. Saat itu di hari pertama pengerjaan proyek pembuatan jalan pos Anyer-Panarukan, banyak budak pribumi baik laki-laki maupun perempuan yang bekerja hanya mengenakan kain semacam cawat. Sedangkan bagian atas tubuh, mulai dari pusar hingga ke leher nyaris telanjang.

Mandor yang bertugas di tempat saat itu adalah orang berkebangsaan Prancis, Don Lopez Comte de Paris. Ia merasa risih melihat keadaan ini. Ahirnya, ia memotong-motong suatu kain putih dan memberikannya kepada salah satu budak perempuan.

Sambil memberikan kain tersebut pada si budak, dia mengatakan, ”Tutup bagian berharga itu”. Don Lopez berbicara dalam bahasa Prancis ketika mengatakan hal itu. Dalam bahasa Prancis, berharga adalah coutant.

Teka-teki Soal Dara Dari Perut Wiranto Terkena Tusukan Mulai Terkuak, Ini Penjelasan Dokter

Budak perempuan itu tidak mengerti mengapa ia diberi kain putih, karena perempuan bertelanjang dada adalah hal yang biasa pada masa itu. Don Lopez yang merasa jengkel, lalu menunjuk-nunjuk payudara budak tersebut sambil terus-menerus mengatakan Coutant! Coutant!.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved