Saat itulah pelaku secepatnya menarik kelewang itu lalu secara membabibuta menyerang korban. Korban pun dibantai hingga tewas di tempat.
Korban tewas di lokasi kejadian, Jalan Kila Wair, batas Desa Kloangpopot dan Desa Wolomotong, Kabupaten Sikka.
• VIDEO: Curi HP di Toko Centro Oebobo, Polisi Jemput Pria Pengangguran dari Sel. Tonton Videonya
• VIDEO: Menko Polhukam, Wiranto Ditusuk Pria Tak Dikenal di Pandeglang, Banten. Ini Videonya
• VIDEO: Taman Nasional Matalawa Sumba Pamerkan Keunggulan Desa Binaan. Tonton Videonya
Beberapa warga yang menyaksikan adegan reka ulang pembunuhan Firno itu, spontan melontarkan pernyataan nyeleneh.
Mereka berujar, orang yang kebal dengan senjata tajam, biasanya bisa dibunuh dengan senjata tajam miliknya korban. Sama halnya dalam kasus pembunuhan Firno.
“Rupanya pelaku tahu kalau korban itu kebal, sehinga pelaku membuang kelewangnya lalu merampas kelewang milik korban yang saat itu kebetulan terlepas dari tangan korban. Kalau pelaku tak tidak melakukan itu, maka ada kemungkinan pelaku yang jadi korban pembunuhan,” ujar warga.
Disaksikan POS-KUPANG.COM, dalam reka ulang tersebut, SL alias Sepit dan FNA alias Andi, melakukan 31 adegan, disaksikan keluarga korban dan keluarga pelaku.
Selain itu, kuasa hukum tersangka, Laurensius Weling, S.H, Kasat Reskrim, AKP Heffri Dwi Irawan, S.H, S.IK, dan jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Maumere, juga menyaksikan detik demi detik saat korban dibantai.
Sebelumnya, saat peristiwa pembunuhan itu, polisi yang mengindentifikasi tubuh korban, menemukan sebuah batu jimat yang diikat pada bagian lengan kanan korban.
Saat ini, batu yang diduga sebagai jimat tersebut, disimpan penyidik Polres Sikka. Namun batu jimat itu bukan merupakan barang bukti dari kasus pembunuhan tersebut.
“Jimat yang digunakan korban itu, dalam rupa batu yang diikat di bagian lengan kanan. Batu jimat itu masih ada, tapi bukan menjadi bagian dari barang bukti kasus ini,” kata Kapolres Sikka, AKBP Rickson Situmorang, S.iK, kepada wartawan seusai menggelar jumpa pers kasus penganiayaan berat, di ruang kerjanya, pada Selasa (30/7/2019) siang.
Informasi lain yang dihimpun POS-KUPANG.COM, menyebutkan, batu jimat jenis mata buaya itu, ditemukan penyidik Polres Sikka saat memeriksa tubuh korban di Puskemas Bola.
Batu mata buaya itu berwarna kuning, terikat pada lengan kanan korban (Firno)
• VIDEO: Martinus Riwu Tewas Gantung Diri di Area Pekuburan Airnona Kupang. Ini Videonya
• VIDEO: Orang Tua Siswa Protes, Tuntut Kepala SMPN 2 Nita Segera Diganti. Ini Videonya
• VIDEO: 2000 Gadis Cantik Jadi Pasukan Khusus Presiden Korut Kim Jung Un, Begini Penampilannya!
Batu mata buaya itu, diikat dengan kain putih yang sudah lusuh. Kain putih itu sepertinya diambil dari bekas pakaian putih yang biasa digunakan bayi.
Hingga saat ini belum diperoleh informasi, apakah batu jimat tersebut, hanya dibawa korban ketika terlibat dalam konflik dengan kedua tersangka pelaku, ataukah dibawa ke manam pun korban pergi.
Demikian juga sehelai baju balita lusuh itu, hingga kini belum diketahui milik siapa. Apakah baju balita itu milik anak korban, ataukah milik anak balita orang lain.(POS-KUPANG.COM, Eginius Mo’a).
Nonton Videonya Di Sini: