Uskup Larantuka Resmikan Sidang Sinode VII

Uskup  Larantuka   Resmikan Sidang Sinode VII

POS-KUPANG.COM|LARANTUKA--Per ayaan  ekaristi dipimpin Uskup  Larantuka,  Mgr. Fransiskus Kopong Kung, Pr,  menandai  pembukaan Sidang Sinode VII Keuskupan Larantuka 2019 di Gedung Multievent Hall St Caesilia Orang Muda Katolik (OMK), Sarotari, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Pulau  Flores, Kamis (10/10/2019) petang.

Dalam kotbahnya, Mgr. Frans Kopong  mengatakan sinode ini akan direfleksikan perjalanan gereja lokal Keuskupan Larantuka menata diri sebagai gereja umat Allah yang mandiri dan missioner.

Melalui sinode,  kata  Mgr.Frans  Kopong, peserta berjumpa untuk berbagi pengalaman yang dibawa dari tempat masing-masing, terutama yang telah diperbincangkan dalam lokakarya di tiga dekenat, Larantuka, Adonara dan Lembata.

Uskup Frans mengajak para peserta memohon kehadiran Roh Kudus untuk membimbing seluruh momen bersejarah serentak strategis ini bagi gereja lokal Keuskupan Larantuka ini.

Ia  juga  menaruh harapan besar agar Sinode VII yang telah melalui tahap dan proses yang panjang melalui lokakarya di tiga dekenat Keuskupan Larantuka menghasilkan keputusan yang bermakna bagi Keuskupan Larantuka.

Sinode VII kali  ini diharapkan Mgr.Frans memberikan perhatian kepada generasi muda sebagai bagian dari gagasan penyelamatan dan pemberdayaan orang muda demi menyiapkan generasi baru di masa yang akan datang.

Merujuk  Kitab Hukum Kanon, Mgr Frans menegaskan bahwa sinode hendaknya dirayakan di setiap gereja diosesan.  Karena  itu, Sinode VII dapat berlangsung dalam suasana penuh sukacita dalam semangat persaudaraan kasih.

Bupati Flotim, Antonius Hubertus Gege Hadjon, Asisten Administrasi Umum Kabupaten Lembata, Wenselaus Puken, Ketua DPRD Kabupaten Flotim, Robertus Rebon Kereta,  Forkompimda, undangan  dan  umat.

• Julie Sutrisno Beri Motivasi Bagi Pemain PSN Ngada

• Sosialisasi dan Pemeriksaan Kanker Harus Rutin Dilaksanakan

Ketua Panitia Sinode VII, Romo Bernardus Bala Kerans, berharap kebersamaan, keakraban, persaudaraan dan kekeluargaan hendaknya selalu tercipta di antara para peserta atau para peserta dengan panitia, maupun para peserta dengan umat di mana dia tinggal selama hari-hari sinode. (Laporan  Reporter POS-KUPANG.COM, Euginius Mo'a)