POS-KUPANG.COM | TAMBOLAKA - Dalam rangka mendukung pelaksanaan program percepatan kendaraan bermotor listrik maka Badan Pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT) menggandeng PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia, Kyudenko dan PT PLN meresmikan studi kendaraan bermotor listrik terbarukan di Pulau Sumba.
Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama studi kendaraan listrik di halaman kantor PLN Tambolaka, di Jalan Weekeloh, Desa Rada Mata, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kamis (3/10/2019).
"Sejak terbitnya peraturan presiden nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan pada bulan Agustus 2019 maka Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian dan BPPT telah melaksanakan sebuah even nasional yang mempromosikan kendaraan bertenaga listrik," kata Sekretaris BPPT, Ir. Dadan Muhamad Nurjaman, M.T.
Dadan menjelaskan, untuk mengembangkan hal tersebut maka BPPT bekerjasama dengan Mitsubishi Motor Company, Kyudenko dan PLN mewujudkan inauguration program uji coba kendaraan listrik di SBD.
Program kerjasama ini untuk mensukseskan program studi kendaraan bertenaga listrik terbarukan di Pulau Sumba.
Program uji coba kendaraan listrik dilakukan untuk memperoleh berbagai data dan informasi. Salah satunya adalah saat kendaraan listrik di charge dengan listrik disuplai dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Bilacenge di Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten SBD.
Dijelaskan, studi kendaraan bertenaga listrik terbarukan merupakan salah satu usaha bersama untuk mengurangi emisi karbon dan menawarkan alternatif kendaraan ramah lingkungan.
Ia mengatakan, BPPT juga telah melaksanakan Indonesia electric motor show tanggal 4-7 September 2019 yang merupakan kegiatan pertama di Indonesia.
"Kegiatan itu bertujuan mempromosikan kendaraan bertenaga listrik dengan harapan menambah ketertarikan masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan itu," ungkapnya.
PLTS Bilacenge, telah dikembangkan BPPT pada tahun 2010 dengan kapasitas 700 kwp.
Pembangkit listrik ini telah dikembangkan dengan teknologi energy management system bekerjasama dengan pemerintah Jepang melalui perusahaannya di Indonesia yakni Kyudenko.
Dengan sistem ini , suplai daya stabil sekitar 200 kw dapat disuplai ke jaringan listrik PLN selama 6-8 jam.
"Meski kita tahu, energi yang kita peroleh dari cahaya matahari bersifat tidak stabil. Pengaturan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan," jelasnya.
Energy management system juga dilengkapi dengan sistem Scada yang memungkinkan kinerja energy management system dapat dimonitor dan dioperasikan dari jarak jauh secara real time.
Kolaborasi ini melibatkan PLN sebagai operator jaringan listrik di Pulau Sumba.
Lebih lanjut, ia mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu tugas BPPT menjalankan peran strategis melakukan kliring teknologi, alih teknologi melalui inovasi terkait pengembangan listrik beserta infrastrukturnya.
"Melalui kegiaan ini diharapkan akan memberikan kontribusi dalam percepatan kendaraan bermotor listrik terbarukan.
Selain itu mendorong pengembangan energi terbarukan untuk pengisian kendaraan listrik yang berbasis baterai semakin berkembang ke depan," ungkapnya.
Ditemui setelah kegiatan itu, Dadan mengatakan, studi kendaraan listrik tersebut berlangsung selama 4-5 bulan ke depan.
Sedangkan berkaitan dengan penerapannya, ia mengatakan, kegiatan ini masih dalam taraf studi uji coba diperkirakan satu atau dua tahun mendatang mulai diberlakukan.
Ia menambahkan kendaraan mobil bertenaga listrik memiliki spesifikasi khusus dengan harga yang cukup mahal yakni untuk satu mobil berkisar Rp 1,2 miliar.
Hadir dalam acara tersebut adalah Direktur Jendral Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian RI, Harjanto; Staf Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Ani Wijayanti; President and General Manager, Indonesia Business Departement ASEAN Division Mitsubishi Motor Company, Toshinaga Kato; Senior Executive Officer Kyudenko Corporation, Yosihiaki Tanaka; Sekretaris Utama BPPT, Ir.Dadan Mohamad Nurjaman,M.T; Bupati Sumba Barat Daya, dr.Kornelius Kodi Mete; Bupati Sumba Barat, Drs.Agustinus Niga Dapawole; perwakilan pemerintah Kabupaten Sumba Tengah dan perwakilan pemerintah Kabupaten Sumba Timur serta para pihak terkait lainnya.
Sementara itu Presiden and General Manager PT Mitsubishi Motors Krana Yudha Indonesia, Toshinaga Kato dalam sambutannya mengatakan mendukung studi energi baru terbarukan dan kendaraan listrik di Pulau Sumba.
"Kegiatan kerja sama ini dalam rangka energi panel surya sebagai Energi Baru Terbarukan (EBT) di pembangkit listrik tenaga surya di Bilacenge di Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya yang kemudian disalurkan ke alat pengisian daya cepat mobil listrik," ujarnya.
Proyek kerja sama ini menggunakan kendaraan mitsubshi i-MIEV sebagai kendaraan listrik yang diuji beserta perangkat pengisian daya cepat tipe chademo yang dipasang di halaman kantor PLN Tambolaka, SBD.
Keikutsertaan Mitsubishi pada studi bersama ini sebagai salah bentuk komitmen Mitsubishi untuk mendukung perkembangan era kendaraan listrik di Indonesia.
• Forum Guru Honor Kabupaten Manggarai Dideklarasikan dan Dikukuhkan di Villa Mbohang
Ditambahkan studi bersama kendaraan listrik di SBD adalah studi kolaboratif antara laboratorium nasional untuk teknologi konservasi energi, BPPT, Mitsubishi, Kyudenko dan PLN.
Menurutnya kendaraan listrik bukan hanya alat transportasi namun juga merupakan sumber tenaga listrik.
"Dengan demikian kendaraan bertenaga listrik baru terbarukan adalah kendaraan dengan emisi CO2 terendah di Pulau Sumba," ujarnya.
Sedangkan Harjanto dari kementerian Perindustrian dan Ani Wijayanti dari Kementerian ESDM menyatakan dukungannya dan berharap dapat menghasilkan yang terbaik bagi pengembangan kendaraan listrik di Pulau Sumba.
Bupati Dukung
Bupati SBD, dr.Kornelius Kodi Mete dan Bupati Sumba Barat, Drs.Agustinus Niga Dapawole menyatakan mendukung terlaksananya program studi kendaraan listrik di Pulau Sumba
• BPBD TTS Mengaku Masih Menunggu Laporan Terkait Angin Puting Beliung
Menurut keduanya, seiring dengan penobatan Pulau Sumba sebagai pulau terindah di dunia maka pihaknya setuju mengembangkan kendaraan ramah lingkungan di Pulau Sumba tercinta
Dengan demikian diyakini pariwisata Sumba semakin maju karena banyak dikunjungi wisatawan domestik dan manca negara.
Kedua bupati berharap program studi pengembangan kendaraan bertenaga listrik terbarukan di Pulau Sumba dapat menghasilkan yang terbaik sehingga model kendaraan ramah lingkungan dapat beroperasi di daerah tersebut.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter)