Cegah Karhutla, PT. MSM Gandeng Pemerintah Kecamatan Umalulu Sosialisasikan Kepada Masyarakat
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU---Untuk mencegah terjadinya bencana alam akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Sumba Timur dan khususnya di wilayah Kecamatan Umalulu dan sekitarnya di wilayah Timur Sumba Timur, pihak Manajemen PT. Muria Sumba Manis (MSM) mengandeng Pemerintah Kecamatan Umalulu, Polsek Umalulu dan Koramil Rindi-Umalulu menggelar sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanganan Karhutla.
Kegiatan sosialisasi itu menghadirkan, kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh perempuan dari sejumlah desa yang menjadi lokasi penanaman tebu plasma.
Kegiatan itu berlangsung di Aula Kantor Camat Umalulu, di Kelurahan Lumbu Kore, Kamis (3/10/2019).
Kegiatan yang diambil dengan tema 'Stop Membakar Kebun, Lahan dan Hutan' dibuka langsung oleh Camat Umalulu, Nanga Ranja Ruwa.
Hadir juga dalam kegiatan itu, Bintara Urusan Dinas Dalam, Koramil Rindi-Umalulu, Pelda Jilberto Dacosta, Kapolsek Umalulu, Iptu. Jumaeni, dan sejumlah pimpinan dari PT. MSM Sumba Timur bersama sejumlah Staf.
Camat Umalulu, Nanga Ranja Ruwa, dalam sambutanya sebelum membuka kegiatan itu, mengatakan, untuk menjaga alam kita tetap indah dan bersahabat dengan kita, haruslah kita juga bersahabat dengan alam. Karena itu, cara orangtua membuka kebun dengan membakar, harus dikurangi dan hindari sebisa mungkin.
Menurutnya, jika menjaga lingkungan alam dengan baik, pasti alam akan menjadi lebih baik dan kita pun terhindar dari bencana alam seperti bencana kebakaran, bencana banjir dan bencana alam lainnya.
Masih menurutnya, konsep pembukaan lahan dan pemeliharaan padang dengan cara membakar di masa lalu haruslah segera ditinggalkan. Karena saat ini pola pengolahan pertanian sudah semakin modern, sehingga bisa digunakan untuk meminimalisir bencana kebakaran yang makin meningkat di wilayah Kabupaten Sumba Timur, yang sebagian bermula dari tindakan membakar padang, baik secara sengaja atau tidak sengaja.
"Saya mau tegaskan kepada bapak-ibu, kita tidak boleh melakukannya lagi, apalagi secara sengaja dan tidak menjaga atau membersihkannya terlebih dahulu, agar tidak merambat ke padang atau kebun orang lain, atau juga ke kawasan hutan,"tegasnya.
Nanga juga meminta kepada para peserta dari Desa Wanga, Desa Patawang, Desa Matawai Maringu, Desa Kabaru, Desa Palanggai, dan Desa Lambakara, yang menjadi peserta dalam kegiatan itu, diharapkan bisa melanjutkan informasi dari sosialisasi ini kepada warga masyarakat di Desa masing-masing, sehingga kasus kebakaran bisa ditekan dan diminimalisir.
Nanga menambahkan, Bapak/ibu kepala desa, BPD, Pengurus Koperasi yang hadir saat ini adalah wilayah desa-desa yang sudah ditanami tebu, baik sebagai kebun tebu inti dan tebu plasma.
Kebun tebu plasma merupakan, kebun yang nantinya setelah dikurangi biaya operasional dan biaya investasi, hasilnya akan dibagikan kepada penyerah lahan atau masyarakat.
"Jadi jaga baik-baik dan jangan bermain api di sekitar kebun, atau membuang puntung rokok sembarangan, karena kalau terjadi kebakaran di kebun tidak hanya merugikan perusahaan juga merugikan masyarakat yang akan menerima hasil plasma,"pintanya.
Nanga juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak manajemen PT. MSM yang sangat peduli dengan lingkungan alam dari Karhutla sehingga menggelar kegiatan sosialisasi itu.