Kisah Sebenarnya di Balik Bocah 5 Tahun Diperkosa 2 Kakaknya dan Dibunuh Ibu Angkatnya

Editor: Bebet I Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Sebenarnya di Balik Bocah 5 Tahun Diperkosa 2 Kakaknya dan Dibunuh Ibu Angkatnya

POS-KUPANG.COM - Kisah Sebenarnya di Balik bocah 5 Tahun Diperkosa 2 Kakaknya dan Dibunuh Ibu Angkatnya

NP, bocah perempuan berusia 5 tahun yang menjadi koran pemerkosaan dan pembunuhan di Sukabumi, Jawa Barat, oleh ibu dan dua kakak angkatnya, ternyata sempat dicari keberadaannya oleh Sri Yuliganti (38) ibu kandungnya, namun tak kunjung ketemu.

Yuli mengaku, kalau ia berpisah dengan anaknya saat NP berusia tiga tahun, sejak itu ia tak pernah bertemu dengan anaknya lagi dan terakhir bertemu sudah meninggal dunia.

"Sekitar tiga tahun berpisah dengan saya," ujar Yuli, saat berbincang dengan Kompas.com di rumah kontrakan di Kelurahan Jayamekar, Kecamatan Baros, Sukabumi, Jumat (27/9/2019).

Gara-Gara Foto Ini, Terbongkarlah Guru Pencak Silat Tega Tiduri Siswi SMP, Kenalan via Whatsapp

Mengetahui anaknya meninggal dibunuh dan diperkosa, Yuli mengaku geram dengan tindakan keji yang dilakukan tiga tersangka yakni SR alias Yuyu (39) dan kedua anaknya RG (16) dan R (14) terhadap anaknya, ia pun berharap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya.

Berikut ini kisah di balik NP bocah 5 tahun yang terpisah dari ibunya:

1. NP sebelumnya sempat dirawat tetangganya


Polres Sukabumi hadirkan tiga tersangka kasus tewasnya bocah lima tahun saat konferensi pers di Polsek Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (24/9/2019).(KOMPAS.COM/BUDIYANTO)

Yuli menuturkan, sebelum NP dijadikan anak angkat oleh tersangka SR alias Yuyu (39), NP terlebih dahulu dirawat oleh tetangganya, Ma Kokom saat di Kampung Joglo.

Saat itu, Yuli mengatakan, Ma Kokom ingin merawat anaknya dan ingin membesarkan serta nanti akan menyekolahkan NP.

"Ma Kokom ingin merawat anak saya, karena lucu. Ya saya bilang silakan saja, tapi jangan dikemana-manain. Kalau sudah enggak sanggup merawatnya kasihkan lagi ke saya," kenangnya waktu itu.

Saat menyerahkan NP ke Ma Kokom, Yuli mengakui status pernikahannya sebagai janda dan tinggal menumpang dengan kakaknya.

"Waktu itu saya lagi menjanda, saya cerai dengan suami saat anak saya usia tujuh bulan," tutur dia.

2. Tak tahu kalau NP diserahkan ke SR

Yuli mengaku tidak mengetahui anaknya yang saat itu berusia sekitar 3 tahun diserahkan Ma Kokom ke SR.

Yuli sempat menanyakan ke Ma Kokom hingga akhirnya diberi tahu diambil Yuyu. Alasannya, kondisi Ma Kokom sudah tua dan sering sakit-sakitan.

Halaman
1234

Berita Terkini