Belum selesai kuliahnya di Unram, Fahri Hamzah mengambil cuti di semester keenam ketika masuk masa penerimaan mahasiswa baru.
Fahri Hamzah yang sudah bertekad untuk masuk Universitas ternama di Jakarta akhirnya diterima di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1992.
Fahri yang sibuk menjadi aktivis di kampusnya membuat dia sering bolos kuliah.
Di UI, Fahri Hamzah merupakan mahasiswa Sri Mulyani, menteri keuangan di era Susilo Bambang Yudhoyono maupun Joko Widodo.
Dalam sebuah tayangan di Youtube melalu channel pribadinya, Fahri mengaku kalau dirinya tidak disukai oleh Sri Mulyani.
"Dia (Sri Mulyani), paling nggak suka karena saya paling nggak fokus," kata Fahri Hamzah.
Lalu kemudian Sri Mulyani pergi ke Amerika Serikat, dan ketika pulang Fahri Hamzah sudah menjadi politisi.
Saat itulah Fahri Hamzah mendatangi Sri Mulyani dan mengejeknya. "Bu, tahu kan apa sebabnya (saya tak fokus). Kalau saya fokus saya cuma jadi dosen di tempat ibu," kata Fahri Hamzah lalu tertawa.
Semasa menjadi politisi dirinya cukup kontroversial.
Fahri Hamzah yang menjadi anggota DPR berkat Partai Keadilan Sejahtera (PKS ) tersebut pernah tersandung kasus dana Nonbujeter Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP).
Fahri Hamzah pernah menerima uang dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Rokhimin Dahuri.
Bahkan Fahri beranggapan KPK harus dibubarkan karena menjadi lembaga yang sangat kuat.
Fahri Hamzah juga sempat berseteru dengan para petinggi PKS hingga dirinya dipecat dari partai tersebut.
Tak terima, Fahri Hamzah kemudian mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas pemecatannya dari PKS.
Fahri Hamzah menuntut PKS untuk membayar ganti rugi materiil Rp 1,6 juta dan imateriil senilai lebih dari Rp 500 miliar.