VIDEO: Dwiprogram di TTU Dinilai Gagal, PMKRI Kefamenanu Gelar Mimpar Bebas. Ini Videonya
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU – VIDEO: Dwiprogram di TTU Dinilai Gagal, PMKRI Kefamenanu Gelar Mimpar Bebas. Ini Videonya
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kefamenanu Santo Yohanes Don Bosco menggelar mimbar bebas.
Mimbar bebas tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
• VIDEO: Ke Desa Gheogoma, Deputy Bidang KBKR BKKBN Disambut Tarian Adat. Ini Videonya
• VIDEO: Dandim TTU Tanam Pohon di Desa Dekat Perbatasan Indonesia-Timor Leste. Tonton Videonya
• VIDEO: Sawah di Sumba Timur Ini Mengering Akibat Kemarau Panjang. Tonton Videonya Ya
Selain itu, mimbar bebas juga dilaksanakan untuk menyikapi sejumlah program Pemerintah Kabupaten TTU yang dinilai gagal, dua diantaranya , adalah Program Sari Tani dan Program Padat Karya Pangan atau selanjutnya disebut sebagai dwiprogram pangan di TTU.
Kegiatan mimbar bebas tersebut dilakukan di Depan Margasiswa PMKRI Cabang Kefamenanu, persis di perempatan Gereja Naesleu, Selasa (24/9/2019).
Dalam orasinya, Komisariat Daerah (Komda) Regio Timor, Yohanes Fransiskus Naihati, mengatakan, Pemerintah Kabupaten TTU dibawah kepemimpinan Bupati Raymundus Sau Fernandes, gagal mengeksekusi program unggulannya.
Salah satu program unggulan di TTU, adalah program sari tani. Padahal dana untuk mendukung program tersebut sudah dikucurkan.
• VIDEO: Aki Mobil Anda Sering Melemah? Ikuti 5 Cara Ini
• VIDEO: Lihat Aksi Ibu-Ibu Ini, Goyang Zumba Saat Festival Wonderful Indonesia di Motaain
• VIDEO: Detik-detik Menegangkan Saat Bos HM Ditangkap Sang Istri, di Kamar Selingkuhan di Kayu Putih
Meski alokasi dananya cukup besar, Rp 360 juta, namun sampai dengan saat ini, para petani belum mendapatkan hasilnya.
"Oleh karena itu, PMKRI menilai program unggulan Sari Tani gagal total. Sebab sampai saat ini para petani belum merasakan manfaatnya,” ujar Yohanes.
Program tersebut, katanya, tidak membawa dampak terhadap para petani yang disebut-sebut memiliki dana pension saat usia tua nanti.
Mengenai program padat karya pangan yang juga merupakan program unggulan Pemkab TTU, juga gagal dijalankan.
Sebab, sampai saat ini, banyak sekali masyarakat yang masih ada di desa-desa, mengalami kesulitan pangan karena produk pertanian tidak tersedia.
"Maka sekali lagi PMKRI mengatakan, program padat karya pangan juga gagal dijalankan. Oleh karena itu, PMKRI meminta pemerintah agar segera melakukan evaluasi total terhadap dua program tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PMKRI Cabang Kefamenanu, Yogi Sara menegaskan, PMKRI Cabang Kefamenanu mendesak supaya pemerintah melakukan peninjauan dan evaluasi kembali terkait dengan program sari tani.